Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pertamina: Stok Gas Subsidi di Kalbar Aman

Pertamina: Stok Gas Subsidi di Kalbar Aman Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Pontianak -

Manager Area Communication and Relations Kalimantan PT Pertamina, Alicia Irzanova menyebut?sampai saat ini, kuota gas bersubsidi atau tabung tiga kilogram di Kalbar masih aman.

"Dari data yang ada, menunjukkan bahwa kuota gas subsidi di Kalbar sudah naik tiga kali lipat dibanding tahun 2012 ketika pertama kali dilakukan konversi, sehingga saat ini kuotanya masih cukup," kata Alicia Irzanova saat di hubungi di Balikpapan, Sabtu (6/5/2017).

Ia menjelaskan, untuk pemakaian gas bersubsidi di Kalbar, yakni sekitar 300 metrik ton atau 100 ribu tabung/ hari. Kemudian untuk pemakaian gas non subsidi sekitar 60 metrik ton atau sekitar 500 tabung /harinya.

Sementara itu, menurut dia, untuk melakukan pengawasan distribusi gas tabung tiga kilogram atau bersubsidi, pihaknya dengan sistem monitoring elpiji tiga kilogram (Simol3k).

Dengan metode pengawasan Simol3k tersebut, maka pihaknya bisa melihat penyaluran gas bersubsidi tersebut, serta bisa memantau titik-Itik pangkalan resmi, maupun langsung secara fisik dengan cara sidak ke agen dan pangkalan.

"Hingga saat ini para agen dan pangkalan resmi patuh pada peraturan karena ada sanksi apabila ditemukan pelanggaran, sehingga pengawasan dengan model Simol3k juga sangat efektif," ungkapnya.

Sebelumnya, Sekretaris Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Kalimantan Barat, Zulfydar Zaidar Mochtar mendesak PT Pertamina (Persero) agar melakukan penambahan kuota gas bersubsidi untuk wilayah Kalbar.

"Kuota gas subsidi Kalbar perlu dilakukan penambahan, sebab di beberapa daerah di Kalbar masih banyak yang antri untuk membeli gas subsidi tersebut," katanya.

Ia menjelaskan, meskipun kebutuhan gas di Kalbar hingga saat ini masih mencukupi, namun perlu adanya penambahan, sebab di beberapa daerah masih terjadi antrian yang cukup panjang untuk membeli gas bersubsidi tersebut.

"Angka pertumbuhan penduduk juga merupakan salah satu faktor yang mengharuskan penambahan kuota gas bersubsidi di Kalbar," ungkapnya.

Apalagi, menjelang datangnya bulan Ramadhan dan Idul Fitri, yang biasanya berdampak akan meningkatnya pemakaian gas bersubsidi tersebut, ujarnya. (HYS/Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Hafit Yudi Suprobo

Advertisement

Bagikan Artikel: