Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Presiden Serahkan Hutan Tanaman Rakyat ke 7 Koperasi

Presiden Serahkan Hutan Tanaman Rakyat ke 7 Koperasi Kredit Foto: Ning Rahayu
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Koperasi dan UKM beserta Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup (LHK) mendampingi Presiden Joko Widodo?menyerahkan Hutan Tanaman Rakyat (HTR) kepada tujuh koperasi seluas 3.259 hektare di Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, Minggu (7/5/2017).

"Saya berharap kepada pemegang izin Hutan Kemasyarakatan dapat memanfaatkan lahan tersebut dengan baik," ujar Presiden.

Menurut Presiden, apabila dalam waktu satu tahun setengah ke depan lahan yang diserahkan pengelolaannya kepada masyarakat tidak dimanfaatkan atau dibiarkan begitu saja maka Surat Keterangan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan akan dicabut dan dikembalikan ke negara.

Diutarakannya, lahan yang sudah diserahkan tersebut hendaknya ditamani tanaman yang bernilai ekonomis sehingga dapat membantu kesejahteraan masyarakat di daerah itu. Selain itu, ia?mengajak masyarakat pemegang izin Hutan Kemasyarakatan di daerah itu agar tidak lagi menanam tanaman yang sudah banyak ditanam di daerah tersebut karena nilai jual hasilnya tidak sesuai harapan.

Ia mencontohan seperti tanaman karet, sawit saat ini sudah banyak ditanam masyarakat di Indonesia sehingga harga jual di pasaran tidak stabil atau terjadi turun naik.

Terpisah, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Siti Nurbaya Bakar mengungkapkan penyerahan surat keputusan tersebut merupakan rangkaian dari arahan Presiden RI dalam sidang kabinet terbatas tanggal 21 September 2016 lalu, terkait percepatan perhutanan sosial.

Dijelaskannya, dalam kunjungan kerja Presiden RI ke Tanah Laut tersebut menyerahkan pemberian Izin Usaha Pemanfaatan Hutan Kemasyarakatan seluas 400 hektare kepada Kelompok Tani Ingin Maju dan Kelompok Tani Suka Maju.

Lebih lanjut, ia mengemukakan, untuk lokasi Hutan Kemasyarakatan Desa Tebing Siring awalnya merupakan padang alang-alang, sejak tahun 2011 dua kelompok tani tersebut didampingi Pusat Perhutanan Sosial dan Agroforestri Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat melakukan pengelolaan hutan tersebut.

"Model yang dikembangkan pada tahun pertama adalah, penanaman karet dengan dikombinasikan dengan padi ladang dan cabai, tahun kedua ditanam kacang panjang dan lainnya," kata Siti Nurbaya Bakar.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ning Rahayu
Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: