Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jokowi Tak Kunjung Terbitkan Moratorium Sawit, Ada Apa?

Jokowi Tak Kunjung Terbitkan Moratorium Sawit,  Ada Apa? Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Komitmen Presiden Joko Widodo yang akan memberlakukan penundaan izin baru atau moratorium perkebunan kelapa sawit perlu didukung. Namun, setahun setelah komitmen diucapkan belum juga ditindaklanjuti dengan kebijakan dan aksi nyata. Lalu apa yang menyandera Presiden?

Direktur Eksekutif Nasional Walhi Nur Hidayati menduga lambannya Presiden mengeluarkan kebijakan moratorium lantaran mendapat tekanan dari industri sawit tersebut. Para pelaku usaha di sektor tersebut berusaha meyakinkan Presiden bila industri ini merupakan salah sektor strategis bagi pertumbuhan ekonomi nasional.

"Kita bisa menduga dari berbagai kecenderungan yang ada. Tekanan dari industri sawit sangat besar apalagi dalam satu tahun terakhir ada upaya sistematis dari kalangan industri ini untuk membuat perkebunan kelapa sawit sebagai industri strategis. Sehingga perlu mendapatkan fasilitas," kata dia di Jakarta, Senin (8/5/2017).

Ia menambahkan saat ini juga tengah dirancang revisi Undang-Undang tentang perkelapasawitan. Revisi itu dinilai memberikan keistimewaan kepada kalangan industri perkebunan kelapa sawit. ?Padahal lanjutnya berdasarkan evaluasi selama enam tahun dari pelaksanaan moratorium hutan dan lahan gambut, luas areal yang dimoratorium justru malah berkurang.

?Dari izin yang mereka peroleh realisasi penanaman juga tidak banyak. Jadi, modus industriawan sawit ini adalah ingin mendapatkan tanah sebanyak-banyaknya. Kita menduga yang menjadi target utama mereka adalah mendapatkan tanah bukan ingin benar-benar membangun industri sawit,? ujar dia.

Sebelumnya Koalisi Masyarakat Sipil mendesak Presiden untuk mengeluarkan Presiden (Perpres) terkait moratorium lahan sawit. Salah satu alasan pendorongnya yakni rendahnya realisasasi produktivitas kebun sawit. Deputi Direktur Sawit Watch, Achmad Surombo mengungkapkan produktivitas perkebunan kelapa sawit secara nasional baru mencapai 2,77 ton CPO per hektar di tahun 2015. Padahal, pemerintah telah mencanangkan produktivitas kebun sawit Indonesia bisa mencapai 9 ton CPO per hektar per tahun.

?Dari pada terus menambah luas areal, lebih baik pemerintah berkonsentrasi pada peningkatan produktivitas kebun sawit,? kata Achmad.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Advertisement

Bagikan Artikel: