Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BNI Salurkan PKH & KIP di Papua

BNI Salurkan PKH & KIP di Papua Kredit Foto: Gito Adiputro Wiratno
Warta Ekonomi, Jakarta -

Penyaluran bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) dan Program Indonesia Pintar (PIP) terus diperluas hingga ke Papua. Kali ini, Kementerian Sosial Republik Indonesia serta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, bersama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) menyalurkan bantuan sosial PKH dan PIP untuk masyarakat di Jayapura dan Wamena, Papua.

Direktur Hubungan Kelembagaan & Transaksional Perbankan BNI Adi Sulistyowati, Pada kesempatan tersebut, BNI menyalurkan bantuan KPM kepada 541 penerima manfaat di Kota & Kabupaten Jayapura, serta 501 penerima manfaat di Wamena.

Pada kesempatan yang sama, BNI juga memperluas jangkauan layanannya melalui pembukaan agen-agen Lakupandai (program perluasan literasi keuangan yang digagas Otoritas Jasa Keuangan atau OJK) yang disebut Agen46 di Papua.

Wakil Direktur Utama BNI Herry Sidharta mengatakan terdapat 5 Agen46 yang dibuka di Jayapura yaitu di agen Tumijan, Rosana Mokay, Yoppy Yolanda Suebu, Sandora, dan Nanang Qosim. Adapun di Wamena telah ditunjuk 4 Agen46 BNI yaitu agen Halimah, Mochammad Sholehudin, Rayudin, dan Agen Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Kabupaten Jayawijaya.

Untuk menunjukkan kesiapan dalam menyalurkan bantuan sosial PKH dan PIP, BNI membuka booth-booth Agen46 di lokasi acara. Pada kesempatan tersebut diujicoba penyaluran Bantuan Sosial PKH Non Tunai yang dicairkan menjadi uang tunai baik melalui mesin EDC BNI yang dioperasikan di Agen46 maupun melalui ATM BNI.

Terobosan lain juga dilakukan dengan menggunakan mesin EDC di Agen46 untuk mencairkan bantuan bagi siswa yang menjadi penerima manfaat PIP. BNI memang menjadi bank yang ditunjuk menjadi bank penyalur bantuan PIP?untuk seluruh siswa SMA dan SMK di Indonesia.

"Para penerima manfaat PKH di Papua ini mendapatkan buku tabungan sekaligus Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) dimana di dalam kartu tersebut berisi nominal sejumlah uang bantuan sosial dari Kementrian Sosial, dimana KKS tersebut berfungsi sebagai kartu Debit ATM bagi penerima PKH. Keunggulan utama KKS adalah terdapat dua sistem yang tertanam di dalamnya, yaitu tertanam fungsi tabungan (Saving) dan fungsi juga sebagai e-Wallet," katanya di Jakarta, Selasa (9/5/2017).

Lebih lanjut dirinya mengatakan e-Wallet tersebut juga nantinya dapat digunakan untuk berbelanja bahan kebutuhan pokok sembako. Dengan dua fungsi tersebut, penerima manfaat bantuan sosial PKH dapat membelanjakan dana bantuan sosial atau berupa pembelian bahan kebutuhan pokok, atau menarik dana bantuan sosial secara tunai.

Agen46 merupakan agen individu yang ditunjuk oleh BNI sebagai kepanjangan tangan BNI dalam melakukan layanan perbankan sederhana seperti tarik tunai tabungan, setoran tabungan, transfer antar rekening, pembelian pulsa serta pembayaran rekening listrik, Agen46 ini dapat dikembangkan menjadi e-Warong KUBE atau Warung Gotong Royong Kelompok Usaha Bersama secara Elektronik, yang merupakan koperasi yang mendapatkan wewenang untuk menyalurkan bantuan sosial pemerintah sekaligus menjadi penjual bahan kebutuhan pokok (Rumah Pangan Kita) sekaligus juga berfungsi sebagai Branchless Banking (sebagai Agen46), sehingga menjadi sebuah perpaduan yang lengkap.

?Apabila ada sisa dana dari pengembalian dana bantuan sosial, BNI memastikan dananya tersimpan sebagai tabungan, sehingga akan mendapatkan bunga dan tidak hilang,? ujar Herry.

Sementara terkait program bantuan pemerintah untuk siswa yang disebut dengan Program Indonesia Pintar (PIP), BNI ditunjuk sebagai bank penyalur bantuan untuk tingkat SMA di seluruh Indonesia. Pada penyaluran bantuan PIP Tahun 2015 BNI menggunakan produk Tabunganku, adapun untuk penyaluran PIP Tahun 2016 dan tahun-tahun selanjutnya menggunakan BNI Simpanan Pelajar (Simpel).

Nilai bantuan yang diberikan kepada para siswa SMA ini berkisar antara Rp500 ribu hingga Rp1 juta. Untuk PIP 2015, target jumlah dana yang disalurkan melalui BNI sebesar + Rp1,3 triliun melalui 32 tahapan bantuan yang disalurkan pada + 1,6 juta siswa melalui 1,6 juta rekening Tabunganku yang dibukakan di Kantor Cabang BNI di seluruh Indonesia.

Sampai dengan posisi 1 Mei 2017, pencairan bantuan PIP 2015 secara nasional sudah mencapai 91,30% untuk 1,49 juta rekening dengan nilai bantuan sebesar Rp1,22 triliun. Pencairan bantuan untuk Provinsi Papua sudah mencapai 93,04% untuk 33.059 siswa dengan nilai bantuan Rp28,3 miliar, khusus untuk Kabupaten Jayawijaya pencairan sudah mencapai 99,66% untuk 2.527 siswa dengan nilai bantuan Rp1,89 miliar, sementara untuk Kabupaten Jayapura pencairan sudah mencapai 95,90% untuk 2.926 siswa dengan nilai bantuan Rp2,52 miliar,?dan untuk Kota Jayapura pencairan sudah mencapai 92,06% untuk 4.193 siswa dengan nilai bantuan Rp3,51 miliar.

Untuk PIP 2016, jumlah dana yang akan disalurkan melalui BNI sebesar Rp1,26 triliun melalui 21 tahapan yang disalurkan pada 1,6 juta siswa melalui 1,6 juta rekening Simpanan Pelajar yang dibukakan di Kantor Cabang BNI di seluruh Indonesia.?

Sampai posisi 1 Mei 2017, progres pencairan bantuan oleh siswa secara nasional sudah mencapai 76,05% untuk 1,26 juta rekening dengan nilai bantuan sebesar Rp956,7 miliar. Pencairan bantuan untuk Provinsi Papua sudah mencapai 78,47% untuk 33.755 siswa dengan nilai bantuan Rp27 miliar, khusus untuk Kabupaten Jayawijaya pencairan sudah mencapai 93,28% untuk 3.231 siswa dengan nilai bantuan Rp2,70 miliar, sementara untuk Kabupaten Jayapura pencairan sudah mencapai 70,75% untuk 2.799 siswa dengan nilai bantuan Rp2,34 miliar, dan untuk Kota Jayapura pencairan sudah mencapai 78,37% untuk 3.574 siswa dengan nilai bantuan Rp2,74 miliar.?

Pada penyaluran PIP 2017, BNI dipercayakan menyalurkan dana PIP untuk tingkat SMA sebesar Rp1,12 triliun yang akan disalurkan pada + 1,2 juta siswa dan untuk tingkat SMK sebesar Rp1,08 triliun? yang akan disalurkan pada 1,6 juta siswa melalui rekening Simpanan Pelajar yang dibukakan di Kantor Cabang BNI di seluruh Indonesia.

Pada Tingkat SMA, pencairan bantuan oleh siswa secara nasional telah mencapai 18,53% untuk 130.977 rekening dengan nilai bantuan sebesar Rp109,1 miliar. Pencairan bantuan untuk Provinsi Papua sudah mencapai 10,41% untuk 639 siswa dengan nilai bantuan Rp533 juta.

Sementara itu pada Tingkat SMK sampai dengan posisi 1 Mei 2017, dari 3 tahapan bantuan, dana yang disalurkan berjumlah Rp592,2 miliar untuk 688.116 siswa. Pencairan bantuan oleh siswa secara nasional sudah mencapai 24,78% untuk 171.932 rekening dengan nilai bantuan sebesar Rp146,7 miliar. Pencairan bantuan untuk Provinsi Papua mencapai 7,43% untuk 95 siswa dengan nilai bantuan Rp85 juta.

BNI SimPel/SimPel iB adalah tabungan untuk siswa yang diterbitkan secara nasional oleh bank-bank di Indonesia, dengan persyaratan mudah dan sederhana serta fitur yang menarik, dalam rangka edukasi dan inklusi keuangan untuk mendorong budaya menabung sejak dini.

Budaya ini didorong dengan fitur produk yang sangat memudahkan siswa dalam menabung seperti setoran awal dan setoran selanjutnya yang sangat ringan serta tidak dikenakan biaya administrasi rekening bulanan maupun biaya penggantian buku tabungan.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Gito Adiputro Wiratno
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Advertisement

Bagikan Artikel: