Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hipmi Papua Nilai Pembangunan Pabrik Semen Bisa Tekan Harga

Hipmi Papua Nilai Pembangunan Pabrik Semen Bisa Tekan Harga Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jayapura -

Badan Pengurus Daerah Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPD Hipmi) Provinsi Papua memandang perlunya didirikan pabrik semen di daerah itu guna menekan perbedaan harga yang cukup tinggi.

"Satu hal yang penting adalah pemerintah akan mengupayakan adanya pabrik semen di sini. Hanya itu jalan untuk menekan perbedaan harga semen," ujar Ketua Umum Hipmi Papua terpilih, Dasril Sahari, di Jayapura, Rabu (10/5/2017).

Ia mengaku telah melakukan diskusi dengan pemangku kepentingan terkait di tingkat pusat. Dari pertemuan tersebut diketahui pemerintah memberikan perhatian khusus bagi pengusaha Papua untuk terlibat dalam pembangunan pabrik semen.

"Ada beberapa investor yang sudah mengajukan diri, ada juga BUMN. Tapi yang pasti pemerintah mau ada keterlibatan anak-anak Papua," katanya.

Dasril mengungkapkan beban harga semen terhadap biaya pembangunan di Papua cukup besar, terutama di wilayah yang belum terhubung akses jalan darat.

"Beban harga semen pada ongkos pembangunan tergantung jaraknya. Kalau jaraknya bisa dilalui jalur darat maka itu ongkosnya tidak terlalu besar. Di tempat saya, Paniai, (sebelum terbukanya jalan darat) itu harga semen bisa mencapai Rp2 juta/sak karena perkilogram hitungan helikopter Rp35.000/kg," kata dia.

Pada 9 Mei 2017, Presiden Joko Widodo mengakui bersama menteri-menteri terkait masih mencari solusi untuk menekan harga semen di Provinsi Papua.

"Masalah semen ini masih menunggu, akan dicari terus solusinya agar harga semen di Tanah Papua sama dengan di Jawa, Sumatera, Kalimantan dan di provinsi yang lain," ujarnya ketika meresmikan empat proyek kelistrikan Papua-Maluku, di Jayapura, Selasa (9/5). (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: