Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kadin NTT Minta Konsumen Jangan Panik Hadapi Fluktuasi Harga

Kadin NTT Minta Konsumen Jangan Panik Hadapi Fluktuasi Harga Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
Warta Ekonomi, Kupang -

Ketua Kamar Dagang dan Industri Nusa Tenggara Timur Abraham Paul Liyanto mengimbau konsumen agar jangan berlebihan sampai panik menghadapi fluktuasi harga barang-barang kebutuhan pokok, karena dapat menganggu produktivitas dan kinerja.

"Tidak perlu panik, karena ketika panik akan cenderung melakukan tindakan berbelanja kebutuhan dalam jumlah yang banyak, sehingga menganggu stok yang sudah disediakan dalam jumlah yang cukup untuk beberapa bulan ke depan," katanya di Kupang, Kamis (11/5/2017).

Ia mengatakan hal tersebut menanggapi kondisi dan situasi pergerakan barang dan jasa, terutama sembilan bahan kebutuhan pokok, terutama harga gula, kedelai dan bahan kebutuhan lainnya disejumlah pasaran modern dan tradisional di Nusa Tenggara Timur.

Anggota Dewan Perwakilan Daerah pemilihan Nusa Tenggara Timur itu mengatakan tidak perlu konsumen berlebihan menyikapi fluktuasi sejumlah bahan kebutuhan pokok yang menjelang pelaksanaan puasa 1438 Hijriah mengalami kenaikan karena tingginya permintaan melebihi persediaan, sehingga menimbulkan sejumlah distributor mulai menerapkan prinsip ekonomi dan dagang.

"Kalau permintaan tinggi, maka harga pun akan ikut dinaikkan. Pada kondisi seperti itu, pengecer akan memanfaatkan situasi itu untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya dan pada kondisi seperti itu pula konsumen akan membeli dalam jumlah yang banyak, sehingga menimbulkan kekurangan stok," katanya.

Padahal, pedagang bahkan pemerintah telah melakukan antisipasi menjelang hari raya keagamaan dan hari dimana liburan sekolah akan segera berakhir.

Biasanya pada hari-hari itu, pihak distributor juga sudah melakukan persediaan barang-barang kebutuhan yang sering diminta konsumen, sehingga tidak mungkin langkah apabila sampai tidak ada dipasaran.

"Ini tidak mungkin terjadi. Kalaupun terjadi sifatnya situasional, karena keterlambatan pasokan atau karena sebab lain seperti cuaca atau hambatan lain di luar kemampuan seorang distributor," katanya.

Pengusaha Jasa TKI itu juga mengatakan dalam rapat koordinasi dengan pedagang besar yang ada di Surabaya dan Makassar, stok umumnya tidak masalah, karena sebagian besar petani sedang atau baru saja melakukan panenan.

"Hingga saat ini harga sejumlah bahan pangan pokok di Kota Kupang ada yang mulai mengalami kenaikan meskipun pada sisi lain ada sejumlah yang masih stabil.

Hal ini diakibatkan bulan Ramadan 1438 Hijriah tahun 2017 bertepatan dengan musim panen padi, Sehingga harga beras belum mengalami kenaikan.

"Tidak perlu panik, karena distribusi bahan kebutuhan pokok selama Ramadhan dan bahkan pasca Lebaran 2017M akan tetap lancar dan tersedia di setiap titik pasar tradisional dan modern yang ada disekitar konsumen," katanya.

Apalagi katanya Perusahaan Umum Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional Provinsi Nusa Tenggara Timur saat ini menguasai 34.784 ton beras untuk memenuhi kebutuhan pangan beras rakyat setempat empat bulan ke depan.

Secara teknis katanya pemerintah pusat melalui Kementerian Sosial mengubah nomenklatur beras bagi masyarakat dari nama beras miskin (raskin) menjadi beras sejahtera (rastra) telah menyatakan siap menyalurkan bantuan beras itu kepada 451.371 keluarga untuk tahun anggaran 2017 tiga bulan sekaligus.

Kebijakan ini ditempuh karena sejak diluncurkan Gubernur Frans Lebu Raya pada 7 Maret 2017 di Kota SoE, ibu kota Kabupaten Timor Tengah Selatan. (Ant)

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: