Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

PLN Segera Bangun Pembangkit 10.000 MW di Kaltim dan Kaltara

PLN Segera Bangun Pembangkit 10.000 MW di Kaltim dan Kaltara Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Balikpapan -

Perusahaan Listrik Negara Wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara menargetkan membangun 10.000 Mega Watt (MW) pembangkit listrik dan 2.900 km jaringan transmisi di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara hingga tahun 2019.

Direktur Bisnis Regional Kalimantan PLN, Djoko R Abumanan di Balikpapan, Jumat (12/5/2017) mengatakan pembngunan pembangkit dan jaringan transmisi itu dalam upaya meningkatkan rasio elektrifikasi hingga 91 persen.

Target 10.000 MW adalah bagian dari 35.000 MW target PLN secara nasional. Saat ini, untuk Sistem Mahakam sudah masuk daya tambahan sebesar 200 MW yang berasal dari PLTU Teluk Balikpapan 110 MW dan 90 MW dari surplus atau kelebihan daya Sistem Mahakam saat ini.

Sistem Mahakam adalah jaringan pembangkit dan distribusi listrik yang meliputi Kota Balikpapan, Samarinda, dan Tenggarong, serta Kota Bontang.

Hal itu memerlukan setrum hingga 360-400 MW saat beban puncak yang berlangsung antara pukul 18.00-22.00 setiap hari. Dalam keadaan normal saat ini PLN mampu menyediakan daya hingga 600 MW.

PLN juga memasok kelistrikan di tiga kawasan industri Kalimantan Timur, yaitu di Kawasan Industri Kariangau (KIK) di Balikpapan dengan skema excess power sebesar 2x15 MW, rencana memasok listrik ke Kawasan Industri Buluminung (KIB) di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dan rencanan pembangunan gardu induk di Maloy, Kabupaten Kutai Timur.

"Kami juga melakukan kerjasama excess power sebesar 2x7 MW untuk kawasan industri Tanah Kuning, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara," ucap Abumanan.

Di sisi lain, PLN Kaltimra mencabut subsidi listrik bagi 347.698 pelanggan 900VA sejak awal 2017 lampau, dan menyisakan 40.867 pelanggan yang benar-benar dianggap perlu subsidi.

Untuk menentukan penerima subsidi itu PLN menggelar survai sepanjang tahun 2016 dan verifikasi lapangan.

"Pemberlakuan subsidi tepat sasaran ini bisa menghemat uang negara Rp22 triliun," kata GM PLN Kaltimra Tohari Hadiat. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: