Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Polri Terlalu Lamban Ungkap Pelaku Teror Novel

Polri Terlalu Lamban Ungkap Pelaku Teror Novel Kredit Foto: Antara/Aprillio Akbar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sekretaris Fraksi Partai Nasdem DPR RI, Syarief Abdullah Alkadrie menilai Polri lamban dalam mengungkap pelaku penyiraman air keras kepada penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan karena sudah lebih dari 30 hari.

"Ada apa ya dengan kepolisian kenapa kasus yang menimpa noval Bawesdan begitu lamban. Aneh saja kasus teroris bisa cepat polisi mengungkapnya," kata Syarief Abdullah Alkadrie dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat (12/5/2017).

Dia mengatakan penanganan kasus Novel itu dibutuhkan keseriusan pihak Kepolisian untuk bekerja keras dalam mengungkap pelaku.

Syarief menegaskan keseriusan Kepolisian mengungkap kasus itu secara transparan sangat dibutuhkan karena dalam menangani kasus ini jelas mempertaruhkan kredibilitas dan kepercayaan masyarakat kepada lembaga penegak hukum.

"Semua ini terpulang kepada kepolisian karena masyarakat sejak awal meragukan kasus penyiraman air keras bisa cepat terungkap," ujarnya.

Karena itu dia menilai masyarakat hanya bisa menunggu hasil kerja Kepolisian dalam mengungkap kasus tersebut dan berharap tidak ada kasus serupa yang menimpa penyidik di institusi penegak hukum.

Sebelumnya, Polisi tidak melakukan penahanan terhadap AL (30), terduga pelaku penyerangan terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan.

Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya memintai keterangan AL selama 1 x 24 jam, hasilnya AL belum terbukti sebagai pelaku penyiraman air keras terhadap wajah Novel.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan status AL hanya sebatas saksi.

"Kita tidak menahan yang bersangkutan," ujar Argo di Mapolda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan, Kamis (11/5).

AL dimintai keterangan, setelah polisi menerima foto yang diduga Novel sebagai pelaku penyiraman cairan mengandung asam sulfat. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: