Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dor, Polisi Israel Tembak Warga Yordania Hingga Tewas

Dor, Polisi Israel Tembak Warga Yordania Hingga Tewas Kredit Foto: Antara/Reuters/Ammar Awad
Warta Ekonomi, Jakarta -

Seorang warga Yordania menikam dan melukai seorang polisi Israel, yang kemudian menembak pelaku itu hingga tewas di Kota Tua Yerusalem kata polisi Israel dalam peristiwa terkini dari serangkaian serangan di jalan.

Juru bicara kepolisian Luba Simri mengatakan petugas tersebut sedang berjalan ketika diserang seorang warga Yordania berusia 57 tahun, yang tiba di Israel untuk kunjungan beberapa hari sebelumnya.

"Pelaku itu bergegas mendekat ke arahnya, menyiapkan pisau, menyerbu dan mulai menusuknya. Polisi itu menanggapinya dengan profesional, berhasil merebut senjatanya dan mengamankannya," kata Simri.

Cuplikan sepuluh detik dari kamera pemantau keamanan, yang diperlihatkan polisi, menunjukkan seorang pria dengan pisau di tangan, menerjang ke arah seorang polisi hingga terjatuh, lalu melompat ke arahnya sambil memegang pisau dan menikamnya. Layanan ambulans Israel Magen David Adom mengatakan bahwa sang petugas polisi tidak mengalami luka parah.

Juru bicara pemerintah Yordania Mohammad al Momani membantah pernyataan Israel tentang insiden tersebut, yang dia gambarkan sebagai "kejahatan yang buruk."

"Pemerintah Israel sebagai penguasa pendudukan dikenakan tanggung jawab atas penembakan seorang warga Yordania di Yerusalem timur yang diduduki hari ini yang menyebabkan kemartirannya," kata al Momani kepada kantor berita negara Yordania Petra.

Sebagai tanggapan, kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Israel mengharapkan Yordania untuk mengutuk aksi penyerangan itu. Telah terjadi kekerasan sporadis di Israel dan wilayah Palestina sejak Oktober 2015, meski tidak terlalu sering melibatkan warga Yordania. Yordania dan Israel menandatangani sebuah kesepakatan damai pada 1994.

Sebanyak 37 warga Israel, dua turis Amerika dan seorang mahasiswa Inggris tewas terbunuh dalam serangan di jalanan yang telah berkurang dalam beberapa bulan terakhir, meski tidak berhenti.

Sedikit-dikitnya 244 warga Palestina telah tewas terbunuh sejak kekerasan dimulai, Israel mengatakan setidaknya 164 dari mereka adalah pelaku penusukan, penembakan atau serangan dengan menabrakkan mobil. Sedangkan lainnya tewas selama bentrokan dan unjuk rasa.

Israel mengatakan bahwa para petinggi Palestina telah menghasut warganya untuk berbuat kekerasan. Namun pihak berwenang Palestina, menyangkal tuduhan tersebut dan balik menuding dengan mengatakan bahwa dalam banyak kasus, Israel telah menggunakan kekuatan yang berlebihan dalam menggagalkan aksi serangan yang pelakunya hanya bersenjatakan perangkat sederhana.

Warga Palestina menginginkan Yerusalem Timur, Tepi Barat dan Jalur Gaza, wilayah yang direbut Israel dalam perang 1967, sebagai bagian dari negara masa depan mereka. Perundingan damai antara kedua belah pihak telah terhenti pada 2014.

Presiden AS Donald Trump bertekad menjadi perantara kesepakatan perdamaian bersejarah untuk mengakhiri sengketa Israel-Palestina. Dia akan melakukan perjalanan ke Timur Tengah pada bulan ini dan bertemu dengan pemimpin Israel dan Palestina secara terpisah pada 22-23 Mei. (CP/Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: