Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pengusaha Fashion Ini Ciptakan Aplikasi Games Anak

Pengusaha Fashion Ini Ciptakan Aplikasi Games Anak Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bandung -

Bukan sebuah kesalahan jika Anda memiliki berbagai keahlian yang berawal dari hobi. Bahkan tidak tertutup kemungkinan jika hobi itu bisa bermanfaat bagi orang lain.

Lia Yuldinawati yang kini tengah menggeluti bisnis pakaian ternyata memiliki keahlian lain. Dia berhasil menciptakan aplikasi games bernama Games Edutainment yang dikhususkan untuk anak-anak.

"Desember 2016 lalu, saya ke Amerika Serikat untuk mengikuti lomba Reimagine Educations 2016 karena saya mendesain aplikasi Games Edutainment untuk anak-anak tapi pengenalannya lewat Puzzle Games. Tujuannya bagaimana mengubah mindset anak-anak dalam bermain gadget tapi mereka tetap mau berkolaborasi dengan teman-temannya meski pendekatannya melalui gadget dulu," jelas Lia ketika ditemui Warta Ekonomi di Bandung, Minggu (14/5/2017).

Dosen Universitas Telkom?ini menjelaskan ide membuat permainan tersebut muncul dari?ketiga anaknya yang suka bermain games sehingga timbul keinginan?untuk membuat aplikasi Games Edutaiment bagi anak-anak. Selain bisa bermain games,?harapnya, mereka juga masih bisa berinteraksi dengan temannya.

Wanita kelahiran 1975 ini menjelaskan aplikasi yang dibuat sejak 2011 dan sudah dipatenkan pada 2014 ini berbentuk Puzzle Games dengan jenis permainan tradisional. Dikatakan Lia, ada tiga jenis permainan khas Jawa Barat yang terdapat di Games Edutainment?yakni wayang golek, congklak, dan gatrik. Pemilihan ketiga permainan tersebut, lanjut ibu dari tiga anak ini, karena selama ini anak-anak jarang mengenal budaya lokal tersebut.

"Selain itu, ketiga games tersebut paling umum dan mudah ditemui oleh masyarakat terutama di Jawa Barat," ujarnya.

Sebelum memublikasi games tersebut, istri dari seorang dokter spesialis THT, Fari Ananda Daud ini menguji coba ke beberapa sekolah yang ada di Bandung. Walhasil, Games Edutainment itu mendapatkan respons positif dari para siswa maupun orang tua murid sekolah tersebut.

"Rata-rata orang tua murid suka sekali dengan permainan congklak karena mereka menganggap permainan ini masih melibatkan interaksi antara anaknya dengan temannya. Jadi, tidak bisa bermain sendirian seperti games yang lain," tuturnya.

Pengembangan aplikasi games tersebut bukan tanpa kendala. Pemiliki bisnis fashion 3ofus dan triliashop.com ini mengaku pengembangan?aplikasi tersebut menemui kesulitan jika dilakukan secara personal. Oleh karena itu, dirinya membutuhkan masukan ide kreatif dari anak-anak yang akan menggunakan games ini, termasuk mahasiswa yang di lingkungan kampus Universitas Telkom tempat ia mengajar sehingga ke depannya Games Edutainment ini bisa diterma oleh masyarakat luas.

"Mudah-mudahan ke depannya bisa disempurnakan lagi sehingga bisa bermanfaat bagi semuanya," imbuhnya.

Aplikasi games ini mengantarkan Lia menjadi salah satu nominator dalam ajang Reimagine Educations 2016 di Vansilvania Amerika serikat. Selain itu, dengan aplikasi games ini Indonesia lebih dikenal oleh warga Amerika Serikat.

"Alhamdulillah saya menjadi salah satu nominator di lomba itu. Orang Amerika pun menjadi lebih tahu tentang Indonesia. Kata mereka, Indonesia lebih dikenal karena wilayahnya yang indah, orangnya ramah, terutama orang Indonesia bisnisnya menarik karena kuliner kita terkenal di sana," ungkapnya.

Wanita yang kini sedang melanjutkan studi S3 di Universitas Twente ini menuturkan Indonesia lebih dikenal potensi wisatanya karena di negeri Paman Sam tersebut banyak ditemukan promosi wisata Indonesia. Sedangkan untuk kemampuan teknologi asal Indonesia, mereka masih belum begitu mengenalnya.

"Promosi wisata Indonesia di Amerika Serikat sangat banyak sehingga orang Amerika lebih mengenal wisata Indonesia dibanding dengan teknologinya sendiri. Seharusnya pemerintah Indonesia dimintai pendapat, apa sih yang membuat mereka dikenal oleh Amerika, harusnya keuniknya yang ditonjolkan, termasuk teknologinya," pungkasnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: