Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$1,24 Miliar

Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$1,24 Miliar Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan Indonesia pada April 2017 mengantongi surplus US$1,24 miliar dengan nilai ekspor mencapai US$13,17 miliar sementara impor sebesar US$11,93 miliar.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan surplus pada April 2017 tersebut dipicu surplus sektor nonmigas sebesar US$1,87 miliar, sementara sektor migas defisit US$0,63 miliar.

"Surplus nonmigasnya besar, tetapi karena ada defisit dari migas makanya surplus pada April ini US$1,24 miliar," kata Suhariyanto dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (15/5/2017).

Sehingga secara kumulatif neraca perdagangan Januari-April 2017 mencetak surplus US$5,33 miliar dengan ekspor US$53,86 miliar dan impor US$48,53 miliar. Dibandingkan dengan periode sama pada tahun sebelumnya maka neraca perdagangan mengalami kenaikan dari sebelumya sebesar US$2,64 miliar.

Beberapa negara penyumbang surplus bagi Indonesia pada periode tersebut adalah India sebesar US$3,36 juta, Amerika Serikat sebesar US$3,23 juta, dan Belanda sebesar US$1,047 juta. Sementara penyumbang defisit terbesar adalah Republik Rakyat China, Thailand, dan Australia.

Ia menambahkan penurunan ekspor pada April sebesar 10,30% disebabkan adanya penurunan dan kenaikan pada beberapa komoditas nonmigas di pasar global.

"Kenapa jika dibandingkan Maret kita turun? Karena selama Maret dan April ada komoditas nonmigas yang mengalami turun dan naik. Yang turun, dari Maret ke April, yakni, harga minyak kelapa sawit dan karet. Sedangkan batu bara naik, diikuti coklat, timah, dan alumunium," tambahnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: