Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

TPID Siap Amankan Stok Pangan Jakarta

TPID Siap Amankan Stok Pangan Jakarta Kredit Foto: Antara/Asep Fathulrahman
Warta Ekonomi, Jakarta -

Peningkatan?permintaan menjelang lebaran selalu mengakibatkan harga-harga melambung tinggi. Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) DKI Jakarta pun terus melakukan pemantauan harga dan pasokan di pasar-pasar tradisional di Ibu Kota.

Berdasarkan data IHK BPS, rata-rata inflasi DKI Jakarta umumnya meningkat hampir mencapai 1% (mtm) pada periode ini. Bahkan inflasi bahan makanan dapat mencapai 2,0% (mtm). Bila dilihat dari komoditasnya, daging sapi, daging ayam, telur ayam, cabai merah, dan bawang merah adalah komoditas pangan yang kerap menyumbang inflasi tinggi pada periode lebaran ini.

Waktu kenaikan berbagai komoditas tersebut juga berbeda-beda. Bumbu-bumbuan umumnya mulai meningkat pada H-7 sebelum Idul Fitri, sedangkan daging sapi dan daging ayam pada H-4. Pemantauan terhadap beras dilakukan dan menjadi perhatian khusus dari TPID DKI Jakarta terutama karena merupakan komoditas strategis yang memiliki bobot terbesar dalam inflasi bahan pangan.

Rata-rata kenaikan harga beras saat Idul Fitri umumnya tidak sebesar komoditas bumbu-bumbuan dan daging (0,27%, mtm), namun dengan bobotnya yang besar pengaruhnya menjadi signifikan. Oleh karena itu, pemantauan khusus menjelang Ramadhan dan Idul Fitri 2017 ?perlu terus dilakukan di Pasar Induk Beras Tjipinang untuk memastikan pasokan beras khususnya saat Ramadhan dapat tercukupi.

Menjelang bulan Ramadhan dan Idul Fitri 2017, persiapan telah dilakukan untuk menghadapi peningkatan permintaan bahan pangan maupun bahan pendukung lainnya, melalui program pengendalian dan penyediaan pasokan. Langkah awal yang telah dilaksanakan adalah pemetaan volume kebutuhan bahan pangan yang dibutuhkan masyarakat selama bulan Ramadhan dan Idul Fitri 2017.

Berdasarkan hasil pemetaan ini telah disusun strategi manajemen stok pangan, pengadaan, serta distribusi pangan yang efektif dan efisien.

Dalam menjalankan strategi tersebut, TPID DKI Jakarta melakukan koordinasi yang intensif dengan BUMD pangan, Bulog, Kementerian Pertanian, dan Kementerian Perdagangan, serta dengan pihak swasta terkait.

Berbagai program penanganan harga tersebut disiapkan antara lain melalui kegiatan Pasar Murah yang dilakukan di seluruh wilayah DKI Jakarta. Operasi pasar juga akan dilakukan dalam rangka meredam gejolak harga beberapa komoditas strategis pada waktu-waktu yang sudah ditentukan.

Pemantauan pasokan bahan pangan strategis seperti beras, minyak goreng, daging sapi, gula pasir, dan daging kerbau akan mendapat perhatian utama oleh TPID DKI Jakarta. Di samping itu, komoditas pangan lainnya juga terus dipantau dalam rangka kestabilan pasokan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Seluruh kegiatan menjelang Ramadhan dan Idul Fitri 2017 akan melibatkan SKPD Pemprov DKI Jakarta dan instansi yang terkait, antara lain BUMD Pangan, Bulog Divre DKI Jakarta, Dinas Perhubungan, Pertamina dan Hiswana Migas, serta Polda Metro Jaya.

Dengan berbagai upaya tersebut inflasi di DKI Jakarta pada tahun 2017 yang diprakirakan sebesar 4,0% - 5,0% diharapkan dapat lebih mengarah ke batas bawah.

Penguatan peran dan perluasan kerja sama di bidang pangan dan komoditas pendukung lainnya perlu terus didorong oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui berbagai program yang tidak hanya semata-mata mengendalikan harga-harga di DKI Jakarta, namun juga dapat meningkatkan perekonomian bagi daerah pemasoknya. Terkendalinya inflasi DKI Jakarta akan menjadi barometer pergerakan harga pangan nasional pada umumnya.

Baca Juga: Kader Gerindra Gantikan AWK Sebagai Anggota DPD RI, De Gadjah: Efektif Kawal Kebijakan dan Pembangunan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: