Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Orasi Kebangsaan Ade Komarudin; dari Bahaya Sektarianisme hingga Klaim SOKSI Abal-Abal

Orasi Kebangsaan Ade Komarudin; dari Bahaya Sektarianisme hingga Klaim SOKSI Abal-Abal Kredit Foto: Ferry Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (Depinas) Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) Ade Komarudin memberikan orasi kebangsaan dalam peringatan HUT SOKSI ke-57 sekaligus menghadiri acara Pelantikan DPP Wanita Swadiri Periode ?2017-2022.

"Pada tanggal ini juga, di tahun 1960 Prof. Suhardiman mendirikan SOKSI," kata Akom di Jakarta, Sabtu (20/5/2017).

Dalam orasinya, Akom menilai saat ini bangsa Indonesia kembali terjebak pada fanatisme membabi buta Suku, Agama dan Ras (SARA). Dia menilai seharusnya ketegangan yang dipicu isu SARA seyogyanya sudah selesai sejak lama, sejak bangsa ini berikrar menjadi satu bangsa yang bersatu, berlandasakan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945.

"Sangat disayangkan, seharusnya ini tidak terjadi. Bendungan toleransi yang dibobol oleh lisan yang kurang terjaga. SOKSI mendorong terbentuknya sebuah undang-undang untuk menjamin terwujudnya kelestarian nilai-nilai Pancasila," pungkasnya.

Selain itu, politisi yang dikenal sebagai pentolan Aktivis mahasiswa itu juga menyindir masalah klaim adanya SOKSI abal-abal yang dipertanyakan keabsahannya.

"Untuk SOKSI dan GOLKAR, sampai detik ini saya belum mampu mengidentifikasi penyebabnya. Kenapa Golkar sebagai anak kandung SOKSI, ?KOSGORO dan MKGR secara pro aktif mendorong Munas Bersama? Pertanyaannya Munas bersama dengan siapa? Kalaupun ada segelintir orang yang menggunakan merk dan paten kita, mereka menamakan diri perkumpulan, dan bahkan segelintir lainnya tanpa bentuk. Bukan seperti ormas kita yang terdaftar di Depdagri, didirikan Prof Suhardiman pada 20 Mei Tahun 1960, SOKSI yang mendirikan Golkar pada tahun 1960, dan pelantikan kepengurusan periode ini dihadiri oleh Ketua Umum Partai Golkar Bapak Aburizal Bakrie, Pendiri Prof Suhardiman serta Presiden Jokowi serta pejabat Tinggi Negara lainnya," terangnya.

"Jadi saudara-saudara, tidak ada alasan yang dapat dipertanggungjawabkan, baik secara sosial kultural, historis dan konstitusional untuk diselenggarakan Munas Bersama. Karena itu kita tidak pernah takut dan tidak ada keraguan sama sekali bahwa kitalah SOKSI sejati. SOKSI yang sah!" ucap Akom yang diikuti meriahnya sambutan hadirin yang datang.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ferry Hidayat
Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: