Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kemenkop Bakal Libatkan Seluruh Stakeholder dalam Program GKN

Kemenkop Bakal Libatkan Seluruh Stakeholder dalam Program GKN Kredit Foto: Ning Rahayu
Warta Ekonomi, Denpasar -

Dalam upaya menumbuhkan dan mengembangkan kewirausahaan nasional, pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM akan terus melaksanakan program Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN) dengan melibatkan seluruh stakeholder baik di pusat maupun daerah. Tahun ini GKN mengangkat tema Wirausaha Tangguh, Inovatif, dan Peduli.

Demikian dikatakan Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga dalam acara Peningkatan Kapasitas SDM KUKM dan Penandatangan Nota Kesepahaman (MoU) antara Kementerian Koperasi dan UKM dengan Universitas Warmadewa, di Denpasar, Bali, Jumat (19/5/2017).

Puspayoga menjelaskan bahwa yang dimaksud wirausaha tangguh, yakni terampil dan andal dalam menjalankan usaha agar dapat berkembang lebih baik lagi, atau naik kelas. Sementara inovatif berarti gigih dalam menciptakan hal baru dan mencari solusi pada setiap persoalan yang dihadapi. Sedangkan yang dimaksud peduli, selain sebagai wirausaha yang mencari keuntungan juga berbagi dengan lingkungan sosial atau biasa disebut social entrepreneur.

"Acara ini saya nilai penting dan sangat strategis, terutama untuk terus menumbuhkan spirit kewirausahaan di Tanah Air. Ini sangat penting bagi kita semua, terutama dalam menyongsong dan memasuki era baru dalam komunitas masyarakat ASEAN (MEA) sebagai pasar tunggal dan tempat berproduksi," ungkap Puspayoga.

Berdasarkan data sensus ekonomi BPS tahun 2016 dengan jumlah penduduk Indonesia sebanyak 252 juta orang, terdapat wirauaha sebanyak 7,8 juta orang atau 3,10 persen dari jumlah penduduk. Ditargetkan, hingga akhir tahun ini jumlah wirausaha di Tanah Air mencapai empat persen dari jumlah penduduk.

Deputi Bidang Pengembangan SDM Kementerian Koperasi dan UKM Prakoso Budi Susetyo menambahkan bahwa untuk mencapai target tersebut berbagai langkah dilakukan, di antaranya melalui pelatihan kewirausahaan di kampus Universitas Warmadewa ini.

Pelatihan ini mencakup pemasyarakatan kewirausahaan, pelatihan technopreneur bagi wirausaha pemula, pelatihan kewirausahaan melalui Gerakan Kewirausahaan Nasional bagi petani dan nelayan, pelatihan jati diri koperasi, pelatihan manajemen SDM KUKM berbasis kompetensi bagi juru buku koperasi, dan pelatihan manajemen SDM KUKM berbasis kompetensi bagi pengelola koperasi (kasir).

Prakoso mengatakan pelatihan tersebut merupakan sinergitas antara Universitas Warmadewa dan Kementerian Koperasi dan UKM. Dipilihnya Unversitas Warmadewa karena kampus ini telah memiliki inkubator bisnis, koperasi baik koperasi karyawan maupun koperasi mahasiswa, dan telah melakukan pelatihan kewiarausahaan di kampusnya. Dengan demikian, kerja sama lebih mudah berjalan dengan baik.

"Kampus ini (Warmadewa) juga telah memiliki laboratorium bidang pertanian dan telah terbukti mampu membudidayakan tanaman buah-buahan langka," kata Prakoso.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ning Rahayu
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: