Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

OJK: Agen Laku Pandai Masih Terbatas di Indonesia Timur

OJK: Agen Laku Pandai Masih Terbatas di Indonesia Timur Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Warta Ekonomi, Jakarta -

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan bahwa persebaran agen layanan keuangan tanpa kantor dalam rangka keuangan inklusif (Laku Pandai) masih belum merata. Hal ini terbukti dengan masih sedikitnya agen Laku Pandai di Indonesia timur bila dibandingkan dengan agen di wilayah Indonesia barat.

"Mungkin saja agen di pinggir kota nanti bisa lebih jauh di Indonesia timur. Paling sedikit agen di Indonesia timur karena masalahnya agen butuh sinyal kuat, perlu dibangun infrastruktur," kata Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman D Hadad, di Jakarta, Selasa (23/5/2017).

Muliaman menyebutkan, kehadiran agen Laku Pandai sebagai perpanjangan tangan perbankan sangat penting dalam mememudahkan akses keuangan masyarakat, sehingga mampu meningkatkan literasi dan inklusi keuangan. Sebagai gambaran, pemerintah menargetkan inklusi keuangan masyarakat Indonesia dapat mencapai 75 persen pada tahun 2019 dari 67,8 persen di tahun 2016 lalu.

Selain mampu memudahkan akses keuangan, kehadiran agen Laku Pandai juga bisa dimanfaatkan untuk kegiatan lain. Misalnya saja penyaluran bantuan sosial (bansos) oleh pemerintah melalui agen tadi, serta penerimaan zakat yang baru saja dikerjasamakan dengan Badan Zakat Nasional (Baznas).

"Prakteknya bisa, perlu pembinaan bagaimana manage risiko. Oleh karena itu, prinsipnya bisa memerlukan persiapan memadai. Termasuk mekanisme kontrol dibangun sedemikian rupa. Intinya agen Laku Pandai memungkinkan penetrasi bisa juga dijadikan sarana channeling karena dia di tengah masyarakat," jelas Muliaman.

Muliaman menuturkan, untuk meningkatkan kapasitas agen, perbankan telah melakukan pembinaan-pembinaan seperti bagaimana cara penggunaan hardware dan lain sebagainya.

"Dua tahun pertama kami evaluasi jumlah agen lebih 300.000 agen dari beberapa bank branchless banking, apalagi di beberapa tempat dilengkapi layanan keuangan digital. Ke depan 1 juta agen masing-masing di pelosok kampung sehingga rumah agen jadi kantor," tutup Muliaman.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi

Advertisement

Bagikan Artikel: