Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

S&P Rating, BCA Tidak Berminat Mencari Pendanaan Baru

S&P Rating, BCA Tidak Berminat Mencari Pendanaan Baru Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Belum lama ini, lembaga pemeringkat Standard & Poors (S&P) menaikkan rating indonesia ke status Investment Grade. Hal tersebut membawa berkah tersendiri bagi lembaga keuangan yang masih mengandalkan surat hutang sebagai salah satu sumber pendanaannya. Dengan peningkatan rating tersebut, bunga obligasi yang harus dibayar berpotensi menjadi lebih murah.?

Meskipun begitu, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mengaku tidak akan memanfaatkan momentum tersebut untuk mencari pendanaan melalui penerbitan surat hutang. Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja mengatakan meskipun terdapat penurunan kupon dalam obligasi, tetap saja bunganya lebih tinggi dari deposito.?
"Saat ini deposito kami sangat murah bunganya. Disamping itu, kondisi likuiditas perusahaan juga masih cukup baik," kata Jahja di Jakarta, Selasa (23/5).
Kemudian Jahja mengatakan peningkatan rating dari S&P akan sangat terasa di pasar obligasi. Diproyeksikan penerbitan obligasi baru bakal lebih tinggi pasca diraihnya status investment grade.

Sebagai catatan, hingga Maret tahu ini rasio kredit terhadap pendanaan atau LFR (Loan to Funding Ratio) BCA masih berada di angka 75,1%.?Di sisi pendanaan, per akhir Maret 2017 dana pihak ketiga meningkat 13,8% menjadi Rp535,1 triliun. Dana CASA tumbuh 12,1% menjadi Rp405,4 triliun dan tetap merupakan porsi utama dari dana pihak ketiga BCA, yaitu sebesar 75,8% dari total DPK.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Gito Adiputro Wiratno
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi

Advertisement

Bagikan Artikel: