Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

OPEC Akan Perpanjang Produksi Minyak Mentah Selama Sembilan Bulan

OPEC Akan Perpanjang Produksi Minyak Mentah Selama Sembilan Bulan Kredit Foto: Reuters/Heinz-Peter Bader
Warta Ekonomi, Jakarta -

OPEC kemungkinan akan memperpanjang pemangkasan produksi selama sembilan bulan lagi, menteri dan delegasi terkait mengatakan pada hari Selasa karena kelompok produsen minyak bertemu minggu ini untuk memperdebatkan bagaimana mengatasi minyak mentah global.

Produsen utama OPEC, Arab Saudi, mendukung pembatasan produksi selama sembilan bulan bukan enam bulan yang direncanakan semula, karena berusaha mempercepat rebalancing pasar dan mencegah harga minyak meluncur kembali di bawah US$50 per barel.

Pada hari Senin, Menteri Energi Saudi Khalid al-Falih mendapat dukungan dari produsen kedua terbesar dan pertumbuhan tercepat OPEC, Irak, untuk perpanjangan sembilan bulan dan mengatakan bahwa dia tidak mengharapkan aksi keberatan dari negara manapun.

Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) bertemu di Wina, pada hari Kamis untuk mempertimbangkan apakah akan memperpanjang kesepakatan yang dicapai pada bulan Desember di mana OPEC dan 11 non-anggota, termasuk Rusia, sepakat untuk mengurangi produksi sekitar 1,8 juta barel per hari pada paruh pertama 2017.

Keputusan tersebut mendorong harga kembali di atas US$50 per barel, memberikan dorongan fiskal kepada produsen minyak utama. Namun, hal itu juga mendorong pertumbuhan industri serpih A.S, yang tidak berpartisipasi dalam kesepakatan output, sehingga memperlambat penyeimbangan pasar.

Sekutu Gulf Arab Saudi Kuwait mengatakan pada hari Selasa, bahwa tidak setiap anggota OPEC yakin untuk perpanjangan sampai Maret 2018, namun kebanyakan menteri dan delegasi di Wina mengatakan bahwa mereka mengharapkan sebuah pertemuan yang solutif.

Menteri Perminyakan Ekuador Carlos Perez mengatakan OPEC dan negara-negara penghasil minyak lainnya akan membahas perpanjangan enam atau sembilan bulan untuk pengurangan produksi dan mungkin memilih opsi yang terakhir.

"Proposal enam dan sembilan bulan keduanya sudah di atas meja, kami akan mendukung mayoritas, dan kemungkinan sembilan bulan lagi," Perez, yang negaranya di OPEC, mengatakan kepada wartawan setelah tiba di Wina pada hari Selasa, sebagaimana dikuti dari laman Channel NewsAsia, di Jakarta (24/5/2017).

Ketika ditanya apakah pemotongan yang lebih dalam akan dibahas, dia berkata: "Tidak untuk saat ini, saya rasa tidak," tambah Perez.

Noureddine Boutarfa, menteri energi anggota OPEC, Aljazair, mengatakan bahwa OPEC sedang membahas kemungkinan perpanjangan sembilan bulan, dengan pembatasan tetap pada tingkat yang sama seperti di bawah kesepakatan anggota yang ada.

"Saat ini kita berbicara di opsi sembilan bulan," kata Boutarfa kepada wartawan di ibukota Austria tersebut. Falih juga tiba di Wina pada hari Selasa namun tidak memberikan komentar apapun kepada wartawan.

"Pandangan menteri minyak Saudi tampaknya akurat dan tidak ada keberatan signifikan yang sebelumnya diprediksikan," ujar seorang delegasi OPEC, yang meminta untuk tidak diidentifikasi karena dia tidak diizinkan untuk berbicara dengan media. "Tidak ada kejutan," ujar delegasi kedua.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Advertisement

Bagikan Artikel: