Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sambut Ramadan, Warga Purwakarta Gelar Pawai Petromaks

Sambut Ramadan, Warga Purwakarta Gelar Pawai Petromaks Kredit Foto: Angga Nugraha
Warta Ekonomi, Purwakarta -

Ribuan warga turun ke jalan untuk menyambut bulan puasa 2017. Pawai petromaks yang diiringi dengan pawai bedug ini dimulai dari kampus Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Purwakarta di Jalan Veteran hingga pintu masuk Pendopo Pemkab Purwakarta di Jalan LRE Martadinata dengan jarak kurang dari 1 kilometer.

Pawai warga ini juga dengan membawa berbagai kendaraan hias serta iringan tabuhan bedug yang dipasang di kendaraan bak terbuka. Cahaya sinar petromaks membuat suasana terkesan berbeda, mengingatkan pada suasana era 1990-an karena banyak masyarakat yang menggunakan alat penerangan itu.

Selain membawa petromaks, sebagian di antara mereka juga membawa obor. Warga yang mengikuti pawai banyak diantaranya yang menabuh bedug untuk memeriahkan suasana. Ruas jalan protokol itu terpaksa ditutup dan polisi memberlakukan pengalihan jalan.

Ide pawai petromaks tidak lepas dari ide Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi. Ia mengaku ingin menghadirkan suasana masa lalu di pawai itu. Para peserta terdiri dari warga biasa dan pegawai di lingkungan Pemkab Purwakarta.

"Dulu kita yang hidup tahun 1990-an ke belakang terbiasa hidup dengan lampu petromaks. Alat ini sangat berkesan bagi masyarakat, nah saya rasa pawai petromaks ini mampu menghadirkan lagi suasana masa lampau yang bagi banyak orang sangat dirindukan," kata Dedi di sela pawai, Kamis (25/5/2017).

Dedi bersama warga turut mengikuti pawai tersebut. Pawai berakhir di pintu masuk Pendopo Pemkab Purwakarta di Jalan LRE Martadinata. Tahun lalu, agenda serupa digelar. Para peserta pawai membawa obor dalam pawainya.

Saat ini, penggunaan petromaks sudah jarang digunakan. Dulu, alat ini kerap digunakan para pedagang kaki lima berjualan malam hari. Pada pawai itu, patromaks ukuran besar juga dihadirkan.

"Di perkotaan bisa jadi jarang ya, tapi di pedesaan masih banyak yang menggunakan petromaks kok," katanya.?

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Angga Nugraha
Editor: Vicky Fadil

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: