Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Indocement Alokasikan Capex Rp1,7 Triliun

Indocement Alokasikan Capex Rp1,7 Triliun Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk mengalokasikan belanja modal (capital expenditure) sebesar Rp1,7 triliun untuk kegiatan bisnis pada tahun ini. Angka ini turun Rp100 miliar dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp1,8 miliar.

Direktur Utama Indocement, Christian Kartawijaya mengatakan bahwa dana tersebut nantinya akan dimanfaatkan untuk pembangunan terminal pengepakan semen di Sumatra, serta penggantian alat penangkap debu untuk pabrik di Cilegon dan Citeureup. Konkritnya, perusahaan berencana akan meng-upgrade dua alat pada dua pabrik di P9 dan P4 di tahun ini.

?Hingga kuartal pertama 2017, perusahaan tercatat telah menggunakan capex senilai Rp162 miliar,? kata Christian di Jakarta, Kamis (26/5/2017).

Christian menjelaskan sepanjang tahun lalu perusahaan telah menggelontorkan dana sebesar Rp231 miliar untuk membangun pabrik di Citeureup. Selain itu, perusahaan juga membangun satu terminal di Pontianak. Dengan demikian, perusahaan memiliki tambahan satu pabrik dan terminal yang dapat beroperasi penuh tahun ini. Untuk pabrik di Citeureup memiliki kapasitas 4,4 juta ton per tahun.

Sementara itu, perusahaan tidak akan mencari pendanaan dari eksternal untuk memenuhi kebutuhan belanja modal. Manajemen mengaku, kondisi kas internal masih cukup untuk belanja modal. "Tidak ada pinjaman, tidak ada hutang. Kami membiayai dari kas internal untuk belanja modal," tambah Christian.

Untuk penjualan domestik di kuartal I 2017, mengalami kenaikan 0,7% menjadi 4,039 juta ton. Hal tersebut terjadi bersamaan dengan konsumsi semen nasional yang juga naik 0,5%. Sayangya, konsumsi semen di wilayah Jakarta, Jawa Barat dan Banten mengalami penurunan 3,2%.

"Kondisi seperti ini membuat perusahaan sempat mendapat tekanan karena Indocement berada di Jawa Barat," ungkap Christian.

Hal ini berimbas pada peraihan laba usaha kuartal I 2017 yang hanya meraih Rp500 miliar mengalami penurunan lebih dari 50%, dibanding periode sama di 2016 Rp1,80 triliun. Adapun pendapatan kuartal I 2017 turun 14,1%, karena terdapat penurunan harga semen 12% dan adanya kompetisi dengan produsen semen baru.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi

Advertisement

Bagikan Artikel: