Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mantan PM Malaysia Sedih Proton Dijual

Mantan PM Malaysia Sedih Proton Dijual Kredit Foto: Reuters/Olivia Harris
Warta Ekonomi, Jakarta -

Mantan perdana menteri Malaysia Mahathir Mohamad pada hari Kamis (25/5/2017) menyesalkan penjualan produsen mobil negara Proton ke perusahaan China Geely, dirinya menyatakan bahwa dia sangat sedih, sampai-sampai dia "dapat menangis".

"Mereka bilang Proton adalah ?anak? saya. Sekarang ?anak? saya telah terjual," ujarnya dalam sebuah pernyataan, sebagaimana dikutip laman Channel News Asia, di Jakarta, Jumat (26/5/2017).?

Dr Mahathir, yang sebelumnya adalah ketua Proton Holdings, mengatakan bahwa dia yakin bahwa pembelian Geely yang akan segera terjadi pada 49,9 persen saham Proton dari konglomerat DRB-HICOM akan mengubah merek menjadi sukses secara komersial dan bahwa "nama Proton akan ada di mana-mana".?

"Dengan uang dan teknologi yang unggul maka akan dapat bersaing dengan Rolls Royce dan Bentley," katanya.

"Tapi saya tidak bisa bangga dengan kesuksesan (Proton), saya tidak bisa bangga dengan kesuksesan sesuatu yang bukan milik saya atau negara saya, mungkin orang Malaysia lainnya iya, tapi saya tidak," ujarnya.

Dr Mahathir mengatakan bahwa kesepakatan Proton mengisyaratkan awal dari apa yang dia sebut "penjualan besar".

"Prosesnya tidak dapat dielakkan Tidak ada cara lain yang bisa kita dapatkan miliaran untuk membayar hutang kita, satu-satunya cara adalah menjual aset kita Dan akhirnya kita akan kehilangan negara kita, negara yang hebat tidak diragukan lagi, tapi dimiliki oleh orang lain," tukasnya.

"Saya memang terlihat seperti perempuan, saya menangis bahkan jika orang Malaysia tidak berlinang air mata, ?anak? saya diambil, dan menyusul negara saya juga," pungkasnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Advertisement

Bagikan Artikel: