Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sambut Ramadan, PLN Jabar Pasok 11.906 MW

Sambut Ramadan, PLN Jabar Pasok 11.906 MW Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bandung -

PLN Distribusi Jawa Barat akan menyiagakan pasok sistem kelistrikan 11.906 MW di Jawa Barat menjelang?Ramadhan 1438 H/tahun 2017 ini.

General Manager PLN Distribusi Jawa Barat Iwan Purwana menjelaskan beban puncak rata-rata pada bulan Ramadan 2016 sebesar 5.544 MW pada siang hari dan beban puncak pada malam hari 6.252 MW. Menurutnya, beban puncak tertinggi pada siang hari sebesar 6.613 MW dan yang terendah sebesar 3.177 MW sedangkan pada malam hari beban puncak tertinggi sebesar 6.895 MW dan terendah 4.239 MW.

"Daya mampu pasok sistem kelistrikan di Jawa Barat masih sangat cukup untuk menopang aktivitas pelanggan selama menunaikan ibadah puasa maupun ibadah-ibadah lainnya," katanya kepada wartawan di Bandung,?belum lama ini.

Iwan mengungkapkan untuk menunjang kegiatan keagamaan khususnya di bulan suci Ramadan 1438 H ini, PLN Distribusi Jawa Barat akan menyiagakan setidaknya 483 petugas dan 10 buah mobil deteksi yang tersebar di 15 area dan 91 rayon untuk keandalan listrik yang akan menunjang aktivitas kerohanian warga muslim di Jawa Barat.

"Sejumlah area seperti Bogor, Bekasi, dan Majalaya bahkan sudah melaksanakan Gelar Pasukan Khusus bersama para pelaksana teknik untuk menjamin kesiapan petugas maupun peralatan," ungkapnya.

Selain itu, sambung Iwan, dilaksanakan juga pemeriksaan jaringan khusus agar seluruh instalasi listrik dapat dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat khususnya dalam aktivitas keagamaan selama bulan suci Ramadan.

Pada bulan Ramadan umumnya terjadi dua kali peningkatan konsumsi energi listrik khususnya di malam hari yakni pukul 17.00 sampai pukul 22.00 berkaitan dengan waktu berbuka puasa dan shalat tarawih. Kemudian meningkat lagi pada pukul 02.00 sampai pukul 05.00 di saat masyarakat melaksanakan santap sahur. Hal ini yang cukup membedakan tren konsumsi energi listrik di Bulan Ramadan bila dibandingkan dengan hari biasa.

"Kami sudah siapkan petugas dan peralatannya, jangan sampai keandalan listrik menjadi kendala yang mengganggu aktivitas ibadah para pelanggan di Bulan Ramadan terutama di waktu-waktu krusial seperti sahur dan berbuka puasa," tegasnya.

"Kami juga mengintensifkan pengawasan keandalan di titik-titik penting selama Bulan Ramadan terutama di masjid-masjid dengan kapasitas jamaah yang besar dan lokasi yang strategis di sejumlah daerah. Kita pastikan tidak ada hal yang mengurangi kekhusukan jamaah yang beribadah di sana," tambahnya.

Iwan menambahkan kegiatan pemadaman terencana yang berkaitan dengan pemeliharaan jaringan listrik dipastikan tidak akan dilakukan di jam-jam menjelang berbuka puasa, malam hari, ataupun waktu sahur.

"Apabila di waktu-waktu tersebut listrik padam dapat dipastikan hal tersebut berkaitan dengan gangguan tidak terencana seperti gangguan karena kondisi alam, pohon, petir, dan yang lainnya. Untuk itu, bilamana kondisi tersebut berlangsung masyarakat dapat langsung melaporkan ke contact center PLN 123 agar segera ditindaklanjuti oleh petugas selama 24 jam," pungkasnya.

Baca Juga: Tegas! Bule Inggris Eks Napi Narkoba Diusir dari Bali

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: