Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Airbus Mulai Bangun Pabrik Helikopter Pertama di China

Airbus Mulai Bangun Pabrik Helikopter Pertama di China Kredit Foto: Reuters/Michael Spooneybarger
Warta Ekonomi, Jakarta -

Airbus telah mulai membangun pabrik perakitan helikopter pertamanya di China, dan pabrikan pesawat Eropa tersebut berencana memproduksi 18 mesin per tahun di sana dengan harapan negara tersebut akan segera membuka wilayah udara low-altitude-nya.

China saat ini memiliki kekurangan helikopter sipil untuk keperluan medis darurat dan penggunaan lainnya karena kontrol ketat militer terhadap wilayah udara negara tersebut. Helikopter Airbus berencana untuk melengkapi pabriknya di kota pelabuhan timur Qingdao pada akhir tahun depan.

"Helikopter pertama dijadwalkan akan dikirim pada pertengahan 2019," ujar presiden Guillaume Faury kepada wartawan saat peletakan batu fondasi pada hari Sabtu (27/5/2017), sebagaimana dikutip dari laman Channel NewsAsia di Jakarta, Senin (29/5/2017).

Pabrik tersebut akan menjadi yang pertama oleh produsen helikopter asing di tanah China, katanya. Ini akan dioperasikan bersama oleh Airbus Helicopters dan Qingdao United General Aviation Company. Airbus juga memiliki pabrik perakitan pesawat terbang di timur laut kota Tianjin, yang dibuka pada tahun 2008.

Sebuah letter of intent untuk kesepakatan ?750 juta (US$800 juta), yang melibatkan penjualan 100 helikopter H135 ke China dan pembangunan pabrik, ditandatangani saat kunjungan Kanselir Jerman Angela Merkel pada tahun 2015.

Helikopter Airbus melihat pendapatan mereka turun dua persen tahun lalu namun, mengandalkan China untuk meningkatkan penjualan. Negara ini menjadi pasar utama tahun lalu, dengan 48 dari 100 helikopter yang dibeli China tahun lalu berasal dari Airbus.

?China memiliki armada sekitar 800 helikopter, dibandingkan dengan 8.000 di Eropa dan 12.000 di Amerika Serikat, sehingga potensi pertumbuhannya sangat luas, kata Vincent Dufour,? ujar Direktur Penjualan Airbus Helicopters di negara ini.

Pasar China masih terhambat oleh kontrol militer atas wilayah udara. Airbus berharap ini secara bertahap akan flexible seperti yang dilakukan sebagian pada akhir 1990-an untuk penerbangan pesawat komersial.
Mesin kembar H135 yang serbaguna ini sering digunakan untuk layanan medis darurat dan Airbus mengatakan ini adalah pasar awalnya.

Namun, pihak manufaktur pesawat juga berencana untuk menjual unit ke polisi China untuk keperluan pengawasan.

Penjualan semacam itu tidak akan bertentangan dengan embargo penjualan senjata ke China, kata Faury. "Bukan kebijakan kami untuk menjual produk militer di China," tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Advertisement

Bagikan Artikel: