Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kerap Mati Listrik di Bulan Puasa, Warga Sebut PLN Dzalim!

Kerap Mati Listrik di Bulan Puasa, Warga Sebut PLN Dzalim! Kredit Foto: Antara/Didik Suhartono
Warta Ekonomi, Banda Aceh -

Anggota Komisi VI DPR Fadhlullah mengaku kecewa terhadap pelayanan PT PLN (Persero) Wilayah Aceh, karena terjadinya pemadaman bergilir selama bulan suci Ramadhan.

"Kami merasa sangat kecewa dengan pelayanan yang diberikan, terutama pemadaman dilakukan saat masyarakat sedang melaksanakan ibadah dan ada juga sedang berbuka puasa," katanya yang dihubungi di Banda Aceh, Senin (29/5/2017).

Ia menjelaskan seharusnya pemadaman listrik selama Ramadhan harus diantisipasi oleh manajemen PT PLN Wilayah Aceh sehingga masyarakat dapat dengan khusuk melaksanakan ibadah. Politisi Partai Gerindra tersebut sebelumnya juga sudah menyampaikan agar PT PLN Wilayah Aceh dapat memastikan seluruh pembangkit yang menjadi penopang energi untuk Aceh benar-benar dapat dioptimalkan selama bulan suci Ramadhan.

"Ketika terjadi pemadaman bergilir selalu ada pembangkit yang tidak bisa bekerja maksimal, padahal sebelum puasa dapat dilakukan perbaikan atau pemeliharaan sehingga saat puasa tiba semua dapat beroperasi dengan maksimal," katanya.

Politisi yang akrap di sapa Dek Fad itu menyatakan juga akan meminta keterangan kepada General Manager PT PLN Wilayah Aceh terkait perkembangan kelistrikan di provinsi berpenduduk sekitar lima juta jiwa itu. "Saya berharap PT PLN Wilayah Aceh dapat bekerja optimal dan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Saya banyak menerima keluhan dari masyarakat terkait pemadaman listrik selama ini," katanya.

Kekecewaan juga dirasakan warga Kabupaten Aceh Tamiang. Mereka menilai PLN telah menzalimi warga, karena mati lampu pada saat mereka sedang beribadah, khususnya shalat tarawih.

"Kami merasa dizalimi oleh PLN, kejadian semacam ini sudah terbiasa kami alami, bukan tahun ini saja, tahun tahun yang lalu juga. Maunya mereka porsilkanlah untuk rumah-rumah ibadah, agar tidak mati. Kondisi ini sangat mengganggu jalan ibadah shalat tarawih," kata Reza warga Kampung Dalam, Kecamatan Karang Baru. (ant)

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: