Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Empat Kiat Sukses Meneruskan Bisnis Keluarga

Empat Kiat Sukses Meneruskan Bisnis Keluarga Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
Warta Ekonomi, Makassar -

Meneruskan bisnis keluarga bukanlah perkara mudah. Pasalnya, tantangan yang dihadapi sang penerus kerap kali lebih berat dibandingkan sang perintis. Karena itu, manajemen dan kemampuan yang mumpuni mutlak diperlukan jika tidak ingin melihat bisnis keluarga hancur dalam waktu singkat.

Selain manajemen dan kemampuan yang memadai, masih ada beberapa hal lain yang perlu diperhatikan dalam meneruskan bisnis keluarga. Berikut empat kiat sukses mengembangkan usaha turun temurun yang disarikan dari wawancara sejumlah pengusaha yang meneruskan bisnis keluarganya.

1. Terus Berinovasi

Inovasi merupakan kunci dari kesuksesan, termasuk kesinambungan usaha. Tanpa inovasi, suatu usaha akan stagnan dan perlahan ditinggalkan oleh konsumen. Hal itu perlu disadari oleh sang penerus, seperti yang dilakukan oleh Abdul Salam Razak, salah seorang pemilik bisnis songkok di Jalan Kodingareng, Kota Makassar.

Salam merupakan generasi ketiga dari bisnis songkok keluarganya. Bermodal pengalaman dan belajar dari pendahulunya, Salam tak berhenti menghasilkan sesuatu yang baru.

"Dulu kakek saya hanya produksi songkok polos. Sekarang, saya sudah produksi songkok bermotif dan karakter," ucap Salam kepada Warta Ekonomi di Makassar.

"Untuk meneruskan usaha turun-temurun tidak cukup dengan melanjutkan apa yang ada. Harus peka melihat perkembangan zaman. Inovasi dan kreativitas menjadi kunci sembari terus mengikuti selera pasar," sambung pria berusia 51 tahun tersebut.

Gebrakan inovatif lain, Salam memanfaatkan media sosial untuk pemasaran produknya. Salam tidak ingin sebatas menunggu pembeli, seperti para pendahulunya. Berbekal sejumlah aplikasi media sosial, seperti Facebook, WhatsApp, BlackBerry Messenger, dan Line, produk songkok Salam bahkan sudah menembus pasar Malaysia.

2. Jaga Kualitas Produk

Bisnis keluarga bisa saja hancur seketika bila generasi penerus gagal menjaga kualitas produknya. Karena itu, Salam mengaku selain terus berinovasi, kualitas produk tidak boleh diabaikan. Malah dari waktu ke waktu harus bisa ditingkatkan. "Kalau barang jelek, siapa yang mau beli? Makanya kualitas itu harus dijaga," tutur dia.

Menurut Salam, kualitas juga menentukan harga produk. Beragam songkok yang dijualnya bervariasi mulai Rp10 ribu hingga Rp100 ribu. Menurut dia, sangat penting untuk menjaga mutu produk agar tidak kehilangan kepercayaan dari konsumen.

"Produk yang saya jual, harganya bergantung kualitas," ucapnya.

Hal serupa diutarakan Solekan, salah seorang pemilik bisnis kaligrafi di Makassar yang juga mewaris bisnis keluarganya. Menurut dia, kunci keberhasilan usahanya tetap bertahan ada pada menjaga kualitas produk. "Kalau kualitas terjaga, konsumen akan puas dan tetap memberikan kepercayaan. Itu strategi pemasaran terbaik menurut saya," kata dia.

3. Transparansi dan Komunikasi Antar-Generasi

Transparansi atau keterbukaan sangat penting dalam kesinambungan bisnis keluarga. Diperlukan adanya komunikasi antar-generasi sehingga setiap tantangan bisnis yang dihadapi dapat diselesaikan secara cepat dan tepat. Generasi penerus tidak boleh egois dan mesti mendengarkan petuah generasi sebelumnya. Sementara, yang tua juga mesti memahami cara berkomunikasi yang baik.

Salam mengaku komunikasi menjadi bagian penting dalam melanjutkan bisnis songkok keluarganya. Dari kakek dan ayahnya, ia mengaku mendapatkan banyak ilmu terkait maju-mundur usahanya. Dari situ, Salam bisa menganalisis formulasi terbaik dalam mengembangkan usahanya.

"Saya ini generasi ketiga. Adapun bisnis songkok ini dirintis kakek sejak 20 tahun lalu. Tentu saya banyak belajar dari pendahulu," pungkasnya.

4. Jeli Melihat Peluang

Tantangan menjadi generasi penerus jauh lebih sulit dibandingkan sang perintis usaha. Karena itu, sang penerus dituntut untuk jeli melihat setiap peluang untuk mengembangkan usaha. Kemampuan tersebut sangat penting karena dalam berbisnis tidak cukup sebatas mempertahankan capaian pendahulu. Bertahan berarti suatu kemunduran dan berisiko untuk dikalahkan oleh pesaing.

Salam menuturkan pihaknya berusaha memanfaatkan setiap peluang untuk mengembangkan usahanya. Salah satunya dengan memperbanyak jaringan sehingga mampu menjadi penyuplai songkok di sejumlah daerah. Khusus di Makassar saja, pihaknya merupakan distributor songkok untuk sejumlah pedagang di Pasar Butung yang merupakan pusat grosir di Kawasan Indonesia Timur.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: