Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jepang Desak China Mainkan Peran Lebih Besar dari Korut

Jepang Desak China Mainkan Peran Lebih Besar dari Korut Kredit Foto: Antara
Warta Ekonomi, Tokyo -

Penasehat Keamanan Utama Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mendesak China memainkan peran lebih besar dalam menahan pembangunan nuklir dan peluru kendali Korea Utara, kata Kementerian Luar Negeri Jepang dalam pernyataan.

Penasehat keamanan nasional Shotaro Yachi menyampaikan itu dalam pertemuan di dekat Tokyo dengan diplomat tinggi China, anggota dewan negara Yang Jiechi, pada Senin (29/5/2017), hari sama dengan rangkaian uji terkini peluru kendali Korea Utara.

Kantor berita resmi Pyongyang, KCNA, mengatakan pada Selasa bahwa peluru kendali balistik, yang dikendalikan sistem panduan dengan ketepatan, diuji. Disebutkan pula bahwa pemimpin Korea Utara Kim Jong-un memerintahkan pengembangan senjata strategis lebih kuat.

Yachi memberi tahu Yang selama diskusi lima jam bahwa tindakan Korea Utara mencapai tingkat provokasi baru.

"Jepang dan China perlu bekerja sama untuk mendesak Korea Utara guna menghindari tindakan provokatif lebih lanjut dan mematuhi sejumlah hal seperti resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa," kata Yachi. Ia mendesak China memainkan peran lebih besar.

Mereka juga membahas isu-isu regional yang menjadi perhatian, dengan Kementerian luar negeri China mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Yang mengatakan kepada Jepang bahwa Tokyo harus melihat perkembangan China sebagai sebuah peluang, bukan ancaman, dan harus menghadapi masalah seperti Laut Cina Selatan dan Taiwan dengan hati-hati dan menepati janjinya.

China, ekonomi terbesar kedua di dunia, dan Jepang, ekonomi terbesar ketiga, memiliki sejarah politik yang sulit. Hubungan kedua negara selalu dibayangi oleh warisan agresi Jepang pada Perang Dunia Kedua dan klaim yang bertentangan atas sekelompok pulau tak berpenghuni di Laut China Timur.

Beijing juga curiga dengan posisi Tokyo atas Laut Cina Selatan yang disengketakan dan atas Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri. Taiwan pernah menjadi koloni Jepang namun ini diklaim sebagai bagian dari China.

Yang mengatakan hubungan saat ini berada pada titik yang penting baik karena peluang baru dan tantangan yang luar biasa, kata Kementerian Luar Negeri China pada Senin malam.

Dia meminta Jepang untuk berbicara dan bertindak hati-hati terkait isu Laut China Selatan dan memainkan peran konstruktif saat negara-negara terkait di wilayah tersebut melakukan upaya untuk menyelesaikan permasalahan tersebut dengan baik.

Namun, pernyataan China tersebut tidak menyebutkankan isu Korea Utara.

Korea Utara menembakkan setidak-tidaknya satu peluru kendali berdaya jangkau dekat pekan ini, yang kemudian jatuh di perairan timur negara tersebut.

Peluru kendali itu dipercaya sekelas dengan Scud dan terbang sejauh 450 km, kata sejumlah pejabat Korea Selatan. Pyongyang mempunyai banyak cadangan peluru kendali jarak dekat, yang dibuat Uni Soviet.

Dalam dua pekan belakangan, Korea Utara meluncurkan dua peluru kendali jarak menengah, yang dinilai sejumlah pakar sebagai kemajuan besar dalam upaya mengembangkan peluru kendali antarbenua (ICBM), yang mampu menjangkau daratan Amerika Serikat. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: