Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Survei AlphaBeta, 60% Masyarakat Pilih Uber karena Harga Terjangkau

Survei AlphaBeta, 60% Masyarakat Pilih Uber karena Harga Terjangkau Kredit Foto: Dina Kusumaningrum
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perusahaan penasihat strategi bisnis yang berlokasi di Singapura dan Sydney, AlphaBeta baru-baru ini melakukan survei mengenai manfaat layanan ridesharing atau berbagi tumpangan di Indonesia. Hasil survey dilakukan terhadap pengguna dan mitra pengemudi transportasi online Uber.

Dari hasil survei tersebut mayoritas (60%) pengguna Uber mengaku sangat terbantu dengan adanya penyedia jasa transportasi online tersebut. Responden menilai Uber sebagai pilihan transportasi yang terjangkau dan alternatif untuk mengemudi.

Direktur AlphaBeta dan pemimpin tim peneliti dari laporan ini, Fraser Thompson menjelaskan alasan lainnya mengapa responden memilih Uber dibanding pilihan lainnya secara umum beralasan lebih cepat (25%), selain itu Uber membantu para pengguna untuk membawa penumpang ke tempat kerja (15% lebih).

"Untuk pengguna, Uber bisa mendukung produktivitas warga, alternatif dari mengemudi kendaraan sendiri serta membantu warga yang tidak memiliki akses transportasi publik. 8% perjalanan Uber di Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Bali terjadi pada pukul 23.00-05.00. Sementara itu, 20% perjalanan Uber di Jakarta dimulai atau diakhiri di area yang tidak memiliki akses transportasi publik," terangnya.

Fraser menambahkan 46% dari mitra pengemudi yang disurvei menyebut bahwa fleksibilitas adalah alasan utama para mitra pengemudi tersebut bergabung bersama Uber.

"Layanan ridesharing menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat Indonesia yang berisiko tinggi tersisih dari manfaat kemajuan ekonomi. 43% mitra pengemudi Uber yang disurvei sebelumnya tidak memiliki pekerjaan," imbuhnya.

Selain itu, ridesharing juga mendukung inklusi keuangan digital di Indonesia. "Ketika ditanya bagaimana aktivitas perbankan mereka berubah sejak bergabung dalam platform Uber, lebih dari sepertiga pengemudi sepakat bahwa mereka menggunakan akun bank mereka lebih aktif dan mereka bisa membagi informasi mengenai keuangan ini kepada rekan dan kerabat," ucapnya.

Lebih jauh Fraser mengatakan bahwa ridesharing tidak menggantikan transportasi publik, namun melengkapinya. Menurut riset AlphaBeta, 4-15% dari perjalanan Uber dimulai dan diakhiri dalam jarak 200 meter dari pusat angkutan umum utama.

"Di Jakarta, 20% responden mengatakan mereka kini menggunakan Uber sebagai bagian dari pilihan komutasi multi-moda mereka (sebelumnya mereka menggunakan mobil pribadi)," tukasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Dina Kusumaningrum
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: