Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Buruh Purwakarta Gotong Royong Sumbang Beras untuk Isi ATM

Buruh Purwakarta Gotong Royong Sumbang Beras untuk Isi ATM Kredit Foto: Angga Nugraha
Warta Ekonomi, Purwakarta -

Buruh yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Metal (FSPMI) Purwakarta dan buruh dari PT Sumindo Purwakarta, akan berkontribusi memasok beras berkualitas untuk memasok Anjungan Tunai Mandiri (ATM) beras.

"Kami sudah bekerja sama dengan Pemkab Purwakarta. Saya selaku pegawai PT Sumindo dan juga dari FSPMI Purwakarta bersama teman-teman buruh siap gotong royong menyumbang beras untuk ATM beras. Untuk saat ini sementara di empat desa, Desa Bungursari, Desa Wanakerja, Desa Cibungur, Desa Dangdeur Kecamatan Bungursari," ujar Ade Sufyani selaku Ketua PC AMK FSPMI Purwakarta, di sela peresmian ATM beras di Desa Wanakerta Kecamatan Bungursari Kabupaten Purwakarta, Kamis (1/6/2017).

Pada peringatan May Day 1 Mei lalu, buruh di Purwakarta menyumbang beras dan berhasil terkumpul sekitar 8 ton. Bulan depan, kata Ade, para buruh di PT Sumindo dan FSPMI kembali akan menggalang beras agar pasokan beras di ATM beras tetap terisi.

"Sistemnya berdasarkan gaji. Pegawai yang gajinya Rp2.5 juta menyumbang Rp2500, yang gajinya Rp5 juta nyumbangnya Rp5000. Intinya kelipatannya setiap Rp2500. Para buruh sudah sepakat, bahkan dari manajemen PT Sumindo sudah bertemu dengan Pemkab Purwakarta. Untuk PT Sumindo sendiri langsung dipotong dari gaji. Potongannya ya kelipatan Rp2500 tadi," ujar Ade.

Adapun uang Rp2500 tersebut setelah dipotong akan langsung dibelikan beras berkualitas premium. "Jadi kami serahkan berasnya langsung, bukan dalam bentuk uang," kata dia.

Seperti diketahui, empat desa di Purwakarta tadi mulai menerapkan ATM beras. Mesin ATM memiliki tinggi lebih dari 2 meter dengan lebar satu meter. Di dalamnya mampu menampung 300 kg. Warga yang bisa mengakses beras di ATM itu yakni warga penerima beras sejahtera (rastra) sebagai bagian dari program pemerintah pusat.

Onih (56) mengatakan sebelumnya ia mendapat jatah rastra dari pemerintah desa harus membeli dengan sejumlah harga rendah.

"Sekarang mah berasnya gratis, kalau bulan lalu beli rastra dengan harga murah yang disediakan dari kantor desa," kata dia.

Ia mengaku bersyukur bisa mengakses beras gratis berkualitas dari ATM beras. Pasalnya, rastra yang kerap ia beli kadang tidak berkualitas. Menggunakan mesin ATM, ia mengaku tidak sulit menjalankannya. Ia diberi kartu ATM. Kartu itu ditempel di salah satu mesin, kemudian masukan PIN. Setelah itu, tinggal memilih opsi "AMBIL BERAS". Jatah per bulan untuk para penerima sebesar 15 kg.

"Mending beras bagus dan berkualitas, gratis juga. Ini lebih memudahkan saja dapat beras," kata Onih.?

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Angga Nugraha
Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: