Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pak Basuki Tata 11 Kawasan Permukiman Nelayan Biar Lebih Manusiawi

Pak Basuki Tata 11 Kawasan Permukiman Nelayan Biar Lebih Manusiawi Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menata 11 kawasan permukiman nelayan untuk menjadi contoh pembenahan kawasan pesisir pada periode 2016-2018.

"Penataan itu punya tujuan utama yakni agar kawasan pesisir menjadi daerah pemukiman yang lebih manusiawi, layak huni dan tertata baik lingkungannya," kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (4/6/2017).

Basuki menjelaskan, dari 11 lokasi tersebut, delapan di antaranya sudah terkontrak pelaksanaan pekerjaannya dan tiga diantaranya bahkan sudah dimulai pekerjaan fisiknya sejak 2016, yakni Kampung Beting (Kota Pontianak), Kampung Tegalsari (Kota Tegal), dan Kampung Sumber Jaya (Kota Bengkulu).

"Kontraknya tahun jamak dan ditargetkan selesai pada tahun yang sama," katanya.

Sementara lima kawasan akan dimulai pengerjaannya tahun ini dan lima kawasan pesisir lain yang akan ditata tahun ini yaitu, Kampung Kuin (Kota Banjarmasin), Kampung Karangsong (Kota Indramayu), Kampung Tambak Lorok (Kota Semarang), Kampung Untia (Kota Makassar), dan Kawasan Hamadi (Kota Jayapura).

Ia mengemukakan contoh, untuk di Provinsi Bengkulu, penataan kawasan dilakukan di Kampung Sumber Jaya yang memiliki kawasan kumuh mencapai 47,42 hektar, dengan luas deliniasi mencapai 11,8 hektar. Kampung ini sebelumnya memiliki kondisi aksesibilitas atau jalan lingkungan tanpa drainase, serta turap yang rentan rusak dan belum permanen.

"Setelah dilakukan penataan, kawasan tersebut menjadi tertata rapi dan menjadi oase bagi masyarakat Kota Bengkulu untuk berkumpul, bersosialisasi bahkan menjadi ruang seni terbuka," kata Basuki.

Penataan Kampung Sumber Jaya dilakukan pada 2016 dengan melakukan pekerjaan fisik meliputi, peningkatan jalan akses, saluran U-ditch, paving, dan tutup U-ditch. Selain itu dilakukan juga pekerjaan gertak, ruang terbuka hijau (RTH), revitalisasi masjid serta kawasan terbuka dengan dana mencapai Rp9,32 miliar dan masa pekerjaan sejak 26 Juli 2016 hingga 23 Desember 2016. Selain itu juga dibangun akses air minum dan sanitasi di kawasan permukiman nelayan tersebut.

Selain penataan kawasan, di Provinsi Bengkulu, Kementerian PUPR juga membangun rumah susun sebanyak 97 unit, rumah swadaya sebanyak 2.000 unit, dan rumah khusus nelayan sebanyak 21 unit yang juga menjadi bagian penataan kawasan pesisir. Rumah khusus tersebut dibangun di Desa Tanggo Raso, Kecamatan Pinoraya, Kabupaten Bengkulu Selatan telah dibangun pada 2017 secara padat karya dengan melibatkan masyarakat.

"Tak hanya menyediakan rumah, kamu juga lengkapi rumah dengan listrik, air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dan memiliki jalan dengan rigid beton serta drainase dengan pasangan batu," katanya. (ant)

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: