Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menteri Puan Belajar Pendidikan Vokasi di Korsel

Menteri Puan Belajar Pendidikan Vokasi di Korsel Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani meninjau sekolah pendidikan vokasi Korea Selatan Seoul Institute of Technology and Education (SITE) di Seoul sebagai salah satu rujukan materi revitalisasi pendidikan vokasi di Indonesia.

"Pengalaman pendidikan vokasi di Korea Selatan dapat memperkaya pengalaman Indonesia dalam merevitalisasi pendidikan vokasional," kata Puan Maharani saat melakukan kunjungan kerja ke Korea Selatan, seperti isi keterangan pers Kemenko PMK yang diterima di Jakarta, Senin (5/6/2017).

Menko PMK mengunjungi SITE untuk melihat langsung pengalaman Korea Selatan dalam membangun pendidikan vokasional. Puan berkesempatan melihat fasilitas dan proses pendidikan di SITE yang meliputi pendidikan dan pelatihan kuliner, permesinan, pertukangan, dan pemograman aplikasi 3 dimensi.

Puan mengatakan Pemerintah Indonesia telah meluncurkan program Revitalisasi Vokasi Industri melalui model "link-and-match" antara SMK dan perusahaan industri dalam rangka merevitalisasi sekolah vokasi. Program ini telah melibatkan sebanyak 1.098 SMK dan sekitar 500 perusahaan industri di sektor tekstil dan garmen, otomotif, kimia, permesinan, furnitur, dan lainnya.

Sementara itu, Indonesia memiliki kurang lebih 1.365 pendidikan kejuruan termasuk 262 politeknik. Dari jumlah tersebut baru 22 politeknik yang berakreditasi A. Oleh karena itu pemerintah mulai melakukan revitalisasi terhadap 12 politeknik untuk menghasilkan 100 persen lulusan yang bersertifikat kompetensi. "Revitalisasi akan mencakup program-program studi yang mendukung program pembangunan nasional, seperti pertanian dan pangan, energi, transportasi dan kemaritiman, pariwisata, dan industri kreatif," kata Puan Maharani.

SITE sebagai salah satu sekolah vokasi terbaik di Korea Selatan yang hingga saat ini telah berperan dalam memberikan jaminan kerja 100 persen bagi para mahasiswanya yang telah lulus. SITE juga sudah membuat nota kesepahaman dengan Federasi Usaha Kecil dan Menengah Korea, yang merupakan rumah bagi 3,2 juta Usaha Kecil Menengah (UKM) untuk memperluas dan membangun infrastruktur ketenagakerjaan. Kunci keberhasilan pendidikan dan pelatihan vokasional di Korea Selatan adalah adanya sinergi antara dunia usaha dan pemerintah, sehingga dapat dirumuskan kurikulum dan model-model kursus yang diselenggarakan oleh lembaga vokasional. (ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: