Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Presiden Macron Desak Negara Teluk Untuk Redakan Krisis

Presiden Macron Desak Negara Teluk Untuk Redakan Krisis Kredit Foto: Antara/Reuters/Benoit Tessier
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Prancis Emmanuel Macron pada hari Rabu (7/6/2017) mendesak para pemimpin Arab Saudi, Iran dan Qatar untuk terlibat dalam sebuah dialog dalam rangka meredakan krisis yang telah mengadu domba antara Doha dengan tetangganya di negara-negara Teluk.

Macron berbicara secara terpisah dengan penguasa Qatar Emir Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani, Raja Salman Saudi dan Presiden Iran Hassan Rouhani dan "mengundang semua pihak untuk melakukan dialog," kata kantor Macron, sebagaimana dikutip dari laman Channel NewsAsia, di Jakarta, Kamis (8/6/2017).

Arab Saudi dan sekutunya termasuk UEA, Bahrain dan Mesir pada hari Senin memutuskan hubungan diplomatik dengan sesama anggota Dewan Kerjasama Teluk Qatar atas klaim bahwa Doha mendukung ekstremisme. Qatar dengan tegas membantah keras tuduhan tersebut.

Aliansi yang dipimpin Saudi telah memberlakukan blokade ekonomi di Qatar dan meminta negara kaya gas tersebut untuk mengubah kebijakannya dan untuk menghentikan dukungannya terhadap kelompok ekstremis termasuk Ikhwanul Muslimin dan gerakan Hamas Palestina.

Macron pada hari Rabu meyakinkan para pemimpin Teluk bahwa dia berbicara dengan "keinginannya untuk menjaga stabilitas di wilayah negara-negara Teluk" dan untuk terus berjuang melawan terorisme dan pembiayaan semua gerakan teroris.

Presiden Prancis telah berbicara dengan emir Qatar pada hari Selasa (8/6/2017), serta Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, yang mendukung Doha, dan Putra Mahkota Abu Dhabi Mohammed bin Zayed Al-Nahyan.

Seorang juru bicara kepresidenan mengatakan Macron akan melanjutkan mediasinya dalam beberapa hari mendatang.

Selama diskusi dengan pemimpin Iran Rouhani pada hari Rabu (8/6/2017), Macron menyampaikan belasungkawa kepada keluarga dari 13 orang yang dibunuh oleh orang-orang bersenjata dan pelaku bom bunuh diri di Teheran pada hari Rabu sebelumnya, serangan pertama di Iran oleh kelompok Islamic State atau Negara Islam.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Advertisement

Bagikan Artikel: