Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pemkot Balikpapan Hapus Dana Bantuan Pemukiman Terdampak Longsor

Pemkot Balikpapan Hapus Dana Bantuan Pemukiman Terdampak Longsor Kredit Foto: Andi Aliev
Warta Ekonomi, Balikpapan -

Semenjak defisit anggaran menyelimuti APBD 2016, Pemerintah Kota tidak lagi mengalokasikan dana untuk penanggulangan bencana longsor bagi rumah warga yang terkena longsor.

Pengalokasian anggaran penanganan longsor hanya diperuntukan bagi fasum yang terkena dampak kerusakan akibat banjir atau longsor.

Kabag pemerintahan Sekdakot Balikpapan, Kalimantan Timur Masrani menjelaskan kondisi keuangan pemkot yang belum stabil membuat pemerintah memotong anggaran bantuan bagi korban terdampak longsor.

" Pemkot masih dihadapkan dengan defisit anggaran sehingga diputuskan untuk sementara ini tidak ada bantuan bencana longsor yang menimpa pemukiman. Kalau kondisi keuangan sudah stabil dan punya kemampuan, mungkin masih bisa memberikan bantuan warga," ungkap Masrani, usai mengikuti rapat evaluasi penanganan banjir yang dipimpin wali kota, Rabu siang (7/6/2017).

Menurutnya APBD hanya diperuntukan bagi? perbaikan faslitas umum (fasum) yang terkena longsor atau rusak akibat banjir. Itupun hanya skala perbaikan dalam jumlah kecil.

" Kita akan mulai melakukan perbaikan-perbaikan seperti jalan rusak di Km 15 akan kita selesaikan tahun ini. Kemudian di lokasi SMP 8, dan beberapa titik yang mengalami kerusakan kita akan segera perbaiki. Tapi kalau di pemukiman penduduk, kita belum mampu untuk perbaikan karena kita masih kesulitan anggaran," terangnya.

Dia ?mengungkapkan? perbaikan longsor dipemukiman penduduk cukup memakan biaya namun dia tidak tahu besaran yang dikeluarkan pada tahun sebelumnya. Diketahui, topografi kota Balikpapan sekitar 80 persen berbukit kecuali di kawasan Balikpapan Timur.

Untuk meminimalkan longsor yang menimpa pemukiman warga, pihaknya makin menggiatkan komunikasi peringatan dini dan waspada bahaya longsor termasuk meminta seluruh camat dan lurah untuk selalu melakukan monitor lingkungan.

Masrani juga meminta warga agar segera mungkin meninggalkan pemukimannya jika terlihat tanda-tanda akan terjadi longsor.

?"Kita sudah perintahkan camat dan lurah supaya mengimbau warganya yang pemukimannya sudah retak-retak akan terjadi longsor. Tapi sementara ini masyarakat masih tetap bertahan tinggal di rumahnya meski sudah ada tanda-tanda longsor," jelasnya.

Lokasi rawan terjadinya longsor ada di wilayah perbukitan seperti Gunung Sari Ilir (GSI) Balikpapan Tengah, Balikpapan selatan,? Balikpapan Barat dan sebagian kecil Balikpapan Utara.

"Rawan bencana longsor di GSI dekat gedung aula LPM GSI. Ada beberapa pemukiman yang kondisi bangunannya sudah retak-retak ini harus ditinggal jangan ditempati untuk sementara waktu. Dan memang ada juga bangunan yang sudah tidak ditempati lagi oleh pemiliknya karena khawatir longsor. Makanya Pak Lurah sudah membuat surat meminta warganya untuk hati-hati pada saat turun hujan," ujarnya.

Masrani tidak mengetahui pasti berapa dana yang disiapkan untuk perbaikan lingkungan akibat bencana longsor. Yang jelas, dana tersebut sudah disiapkan untuk perbaikan fasum dengan menggunakan dana tak terduga.?

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Aliev
Editor: Vicky Fadil

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: