Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pemkot Balikapan Ancam Tindak Tegas Pengembang Bandel

Pemkot Balikapan Ancam Tindak Tegas Pengembang Bandel Kredit Foto: Andi Aliev
Warta Ekonomi, Balikpapan -

Pemerintah kota Balikpapan, Kalimantan Timur akan mengambil kebijakan tegas kepada pengembang yang tidak taat aturan memenuhi persyaratan seperti pembuatan bozem sebagaimana disyaratkan dalam siteplan.

Dari hasil evaluasi banjir, diketahui pengembang memiliki andil terhadap banjir bahkan muncul titik-titik baru banjir di wilayah Balikpapan.

Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sekdakot Balikpapan Sri Sutantinah memaparkan ada tiga kebijakan pemkot Balikpapan menyikapi pengembang Balikpapan yang belum memenuhi kewajiban membangun bozem sebagaimana mestinya.

?Kebijakan pengembang yang belum memenuhi realisasi yang tertuang dalam perizinan terutama pembuatan bozem. Dari evaluasi tim banjir sudah disimpulkan bahwa pengembangan memberikan sumbangsih terhadap tingginya air dan lamanya surut dan semakin lama semakin banyak titiknya.
Kita sudah identifikasi salah satunya andil dari pengembangan. Belum ada satu pun pengembang yang meralisasikan bozemnya sesuai dengan izin yang diberikan,? bebernya, Kamis (8/6/2017).

Mantan kepala PU Kota Balikpapan mencontohkan ada pengembang yang membuat bozem namun tidak ada pintu airnya. Selain ada yang membuat bozem namun luas dan kubikasi tidak sesuai

?Contohnya ada bikin bozem tapi tidak ada pintu airnya, ada bikin bozem tapi luasanya belum sesuai yang diizinkan, misalnya disuruh kapasitas 1000 kubik ternyata tidak 1000 kubik, ada yang disuruh 1 hektar ternyata tidak 1 hektar Hal?hal semacam itu sudah diinventaris? dibawah kordinasi Assisten I (ketua tim banjir). Makanya pak wali perlu langkah tegas,? ujarnya.

Sebelum puasa lalu, Assiten I sudah bertemu dengan 7 pengembang bersama direktur dan managemen. Karena itu pemkot mengambil tiga kebijakan tegas terhadap pengembang yang belum kooperatif.

?Nah sekarang akan langkah lebih tegas lagi. Langkah pertama kalau pengembang itu masih beraktivitas masih bangun ??kalau? bozem belum beres tidak diberikan izin yang dihilir yakni IMB. Kalau dia masih pengupasan lahan tidak diberikan izin siteplan. Jadi izin-izin yang dihilirnya itu dia harus mengerjakan bozemnya dulu,? ungkapnya.

Kebijakan lainya yakni untuk pengembang yang setengah baru berjalan nanti IMB tidak akan dikeluarkan bahkan kita akan bersurat ke BPN agar tidak diproses sertifikasinya.

?Kebijakan ketiga apabila lokasi pengembangan itu tidak beraktivitas lagi kemudian kewajiban membuat bozem belum, kita akan upayakan untuk proses di pengadilan. Kita proses kesana ke penuntutan,? tegasnya.

Pemkot Balikpapan sudah menggelar rapat keempat kalinya terhadap evaluasi dan langkah-langkah penanganan banjir. Pada rapat pertama sebut sutantina dilakukan kerja bakti masal dan pengerukan drainase. Rapat kedua melakukan identifikasi pengembang ?dan peninjauan lapangan. Evaluasi berikutnya sebelum puasa kemarin sudah dilakukan pertemuan dengan jajaran managemen dari ?7 pengembang.

Dalam rapat evaluasi berkembang mengenai kebijakan kepada pengembang yang tidak beraktivas atau habis kegiatannya, pemkot akan mencoba jalur penuntutan.

?Perizinan akan menunggu perintah dari pak wali hasil apa, oh ternyata pengembangan ini kita lakukan penuntutan sebab sudah berapa kali bandel dan sebagaianya tapi itu langkah terakhir diambil kalau pengembang tidak merespon dengan baik,? tandasnya.

Jika pembuatan bozem dikerjakan pengembang dilakukan sesuai aturan diyakini akan mengurangi banjir sekitar 30-35 ?persen di ruas MT Haryono. Ruas ini jika hujan deras dan berlangsung cukup lama, air akan menutup jalan hingga 50 cm-1 meter.

?Sumbangsih besar sekali. Karena dia (bozem) menyimpan air. Sungai ampal itu ada 31 pengembang. Luasan ada Cuma lupa saya. PU ada data dan hitungan kalau bozem ini jalan, bisa kurangi 30-35 air yang menuju saluran utama sungai Ampal,?bebernya.

Bozem atau bendali merupakan area penampungan air yang dibuat pengembang jika dia membangun perumahan. Aliran air masuk ke aliran primer (Sungai Ampal) dapat diatur oleh pintu air bozem masing-masing pengembang. ?Kalau air sungai sudah surut baru dia keluarkan airnya satu-satu. Nah sampai sekarang belum ada satupun buat yang sesuai. Pengembang ?itu ada ratusan tapi di sekitar sungai Ampal itu ada 31 yang beraktivitas,? tukasnya.?

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Aliev
Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: