Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Semen Indonesia Yakin Pabrik Rembang Bisa Produksi 1,2 Juta Ton Semen

Semen Indonesia Yakin Pabrik Rembang Bisa Produksi 1,2 Juta Ton Semen Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Meski belum melakukan penambangan, namun pabrik PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) yang berada di Rembang, Jawa Tengah, saat ini sudah mulai berproduksi. Hal itu disampaikan oleh Direktur Produksi dan Strategi Bisnis Semen Indonesia, Johan Samudra saat menerima Awarding Sri Kehati Appreciation 2017, di Jakarta, Rabu malam (8/6/2017).

Johan berharap, pada tahun ini pabrik Semen Indonesia di Rembang dapat menyumbang produksi sebesar 1 sampai 1,2 juta ton semen. Seiring telah berproduksinya pabrik tersebut, diharapkan dapat menggerakan roda perekonomian di daerah sekitar pabrik.?

"Kita sudah berproduksi, meskipun belum menambang. Baru berproduksi saja, sudah ramai disana. Kita berharap, dengan adanya pabrik tersebut akan bisa menggerakkan roda perekonomian di Rembang," terang Johan.?

Dalam melakukan produksinya saat ini, menurut Johan, perusahaan membutuhkan sebanyak 12.000 ton per hari batu kapur yang berasal dari tambang rakyat sekitar Rembang. Namun saat ini belum terpenuhi atau baru setengahnya sekitar 6.000 ton per hari.?

"Biasanya kalau pabrik baru itu dalam berproduksi untuk 2-3 bulan belum maksimal. Akan maksimal jika sudah 8 bulan berproduksi. Dan kita berharap sumbangan dari pabrik Rembang itu nantinya sekitar 3 juta ton per tahun," imbuhnya.?

Sebelumnya, Corporate Secretary PT Semen Indonesia, Agung Wiharto pernah mengatakan bahwa seiring dengan beroperasinya pabrik nanti, penyerapan tenaga kerja sudah dimulai secara bertahap. Total tenaga kerja untuk mengoperasikan pabrik semen Rembang yang menggunakan teknologi canggih itu sekitar 261 orang. Selain itu, didukung oleh anak-anak perusahaan yang bakal menyerap tenaga kerja sekitar 1.600 orang.?

"Hal itu tentunya bertahap, sambil menunggu operasi pabrik berjalan normal," tegas Agung.?

Sementara terkait persoalan penambangan yang ada di sekitar Pabrik Rembang, kata Agung, pihak Semen Indonesia tidak melakukan penambangan karena menghormati hasil kajian lingkungan hidup strategis (KLHS). Kajian ESDM diharapkan membawa hasil positif bagi Semen Indonesia, sehingga tambang yang ada di lokasi itu dinyatakan layak untuk ditambang.

"Kami masih menunggu, apakah tambang itu layak atau masuk dalam bentang alam khas yang artinya tidak boleh ditambang meskipun data-data pendukung yang ada mengatakan itu bukan. Tapi, kita hormati saja," ungkap Agung.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi

Advertisement

Bagikan Artikel: