Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rasakan Perubahan 180 Derajat Setelah Memutuskan Berwirausaha dan Berhenti Menjadi Karyawan

Rasakan Perubahan 180 Derajat Setelah Memutuskan Berwirausaha dan Berhenti Menjadi Karyawan Kredit Foto: Ning Rahayu
Warta Ekonomi, Cikarang -

Desi Kurnia (31), seorang Ibu rumah tangga yang bekerja sebagai resepsionis, mengaku rasakan perubahan yang cukup signifikan, setelah dirinya memutuskan untuk berwirausaha. Awal berbisnis di tahun 2019, Desi masih berstatus sebagai karyawan. Menjalani dua profesi sekaligus tersebut pun dijalani Desi selama 5 tahun. Namun ketika ia merasa sudah tidak mampu lagi membagi waktu, Desi pun memutuskan untuk resign dari pekerjaannya pada akhir 2012.

?Benar-benar berubah 180 derajat. Jadi dulu kalau karyawan pasti terbatas anggaran setiap bulannya, sekarang benar-benar melebihi income karyawan pastinya,? aku Desi kepada Warta Ekonomi, di rumahnya, Cikarang, Kamis (8/6/2017).

Awal memutuskan untuk berbisnis, wanita kelahiran Bandung, 12 Desember 1986 itupun mengaku melihat adanya peluang saat momen menjelang Ramadan dan hari raya Idul Fitri ketika banyak orang baik dari kalangan perusahaan maupun personal yang mencari Parcel Lebaran. Karena sudah menjadi tradisi di Indonesia untuk bersilaturahmi dengan saling berkirim Parcel. Saat itu, Desi melihat produsen Parcel hanya ada di Jakarta dan modern market. Sementara di daerahnya, yaitu Cikarang, Bekasi dan sekitarnya belum ada yang memproduksi Parcel.

Desi yang sejak lama berkeinginan menjadi pebisnis pun memberanikan diri untuk menjual Parcel Lebaran yang dipasarkannya via online, yaitu dengan website yang ia buat dan operasikan sendiri. Meski tidak memiliki banyak pengetahuan tentang internet, dan ia mengaku bukan orang yang terampil untuk merangkai Parcel, namun Desi berusaha mempelajarinya secara otodidak. Bahkan di waktu luang bekerja, Desi kerap memanfaatkannya untuk belajar mengoperasikan internet dan mempelajari internet marketing dengan serius. Merangkai Parcel pun ia lakukan dengan tekun. Hasilnya ternyata mampu mendatangkan konsumen sedikit demi sedikit.

Bisnis parcel yang ia beri nama Parcelmart tersebut pun terus mengalami peningkatan penjualan. Sampai akhirnya Desi tidak lagi mampu mengatur antara waktu bekerja dan waktu mengurus bisnis, dan memilih untuk resign dari pekerjaannya.

?Memang saya fondasinya waktu itu saya itu ingin bekerja dari rumah. Karena waktu itu sudah menikah, dan mempunyai satu anak. Cuma memang saya titipkan ke pengasuhnya. Tetapi ya namanya seorang ibu, pikiran jangka panjangnya ya ingin bekerja dari rumah. Bisa berpenghasilan tetapi tidak perlu keluar rumah. Akhirnya berusaha mencari cari ide, berpikir jualan apa nih. Kemudian juga saya seneng main-main internet, kita coba, dan ternyata ada respon ya saya jalani,? tutur Desi.

Desi juga mengaku tidak membutuhkan banyak modal untuk mulai berbisnis. Karena ia menerapkan sistem bayar di awal, baru barang dibuat. Dari hasil penjualannya, akhirnya bisa terus berputar untuk memproduksi Parcel yang lebih banyak dan lebih beragam. Hingga saat ini, Desi sudah memiliki 20 orang karyawan yang membantunya di bagian produksi dan admin.

Dari bisnis Parcelnya tersebut, Desi mampu meraup omzet hingga lebih dari Rp1 miliar di momen hari raya. Desi pun menyadari, bahwa bisnisnya adalah bisnis yang bersifat momentum. Maka dari itu, Desi tetap melakukan inovasi dan membuka order di luar momen lebaran, seperti order Parcel untuk seserahan lamaran, pernikahan, dan berbagai jenis gift lainnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ning Rahayu
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: