Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Harga Ikan di Gorontalo Mulai Naik

Harga Ikan di Gorontalo Mulai Naik Kredit Foto: Antara/Ampelsa
Warta Ekonomi, Gorontalo -

Harga ikan yang dijual sejumlah pedagang di Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, mengalami kenaikan rata-rata Rp5.000/kg.

Kepala Bidang Perdagangan di Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) setempat, Wilson Hadju, Sabtu (10/6/2017), mengatakan, kenaikan harga terjadi untuk ikan segar seperti Kakap Merah dari Rp55.000/kg menjadi Rp60.000/ kg, Kemudian ikan Kembung atau Oci Rp15.000/kg naik menjadi Rp20.000/kg, ikan tuna potong Rp30.000/kg menjadi Rp35.000/kg.

Sedangkan ikan air tawar yaitu mujair yang cukup diminati konsumen di daerah ini karena tingginya permintaan setiap minggu, naik dari Rp25.000/kg menjadi Rp30.000/kg, bahkan beberapa penjual yang datang dari luar Gorontalo Utara menjual Rp35.000/kg.

Wilson mengaku, pihaknya terus memantau harga komoditas perikanan di daerah itu selama bulan ramadhan 1438 hijriyah.

Kenaikan harga ikan disebabkan tingginya permintaan, namun stok yang berkurang akibat pasokan yang masuk melalui Pelabuhan Kwandang maupun Gentuma cenderung berkurang, karena sedikitnya nelayan turun melaut sejak awal ramadhan.

Di samping itu, komoditas perikanan yang didistribusi di pasar-pasar tradisional di daerah ini, juga dipasok ke beberapa wilayah di kabupaten tetangga, seperti Kabupaten Gorontalo dan Kota Gorontalo.

Ia memprediksi, harga ikan di daerah ini akan kembali turun atau normal pada hari H lebaran Idul Fitri nanti, sebab konsumsi masyarakat diprediksi akan beralih ke konsumsi daging dan ayam.

Kepala Bidang Budidaya Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan setempat, Amanda Sunge membenarkan kenaikan harga ikan segar sepanjang ramadhan tahun ini.

Pihaknya terus merancang program bekerja sama dengan pemerintah desa dalam memanfaatkan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) yang diharapkan bisa memberikan dampak terhadap peningkatan kesejahteraan nelayan.

Sebab diakuinya, harga jual ikan di tingkat nelayan tradisional masih cukup rendah, dibanding di tingkat pengumpul.

"Makanya perlu ada program dan keseriusan peningkatan infrastruktur, seperti pelabuhan ikan memadai di sentra-sentra produksi perikanan yang akan menguntungkan nelayan agar benar-benar menikmati harga jual ikan yang baik, khususnya di 78 desa pesisir sebagai kantong produksi komoditas perikanan tangkap di daerah ini," ujarnya. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fajar Sulaiman

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: