Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

11.383 Pasukan Gabungan Kawal Arus Mudik Lebaran di Sulsel

11.383 Pasukan Gabungan Kawal Arus Mudik Lebaran di Sulsel Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
Warta Ekonomi, Makassar -
Polda Sulsel bersiap menggelar Operasi Ramadniya 2017 untuk pengamanan Hari Raya Idul Fitri alias Lebaran, termasuk pengamanan arus mudik dan arus balik. Sekitar 11.383 pasukan gabungan siap dikerahkan dalam operasi yang berlangsug selama 16 hari, mulai 21 Juni hingga 6 Juli mendatang.
"Total pasukan gabungan pengaman yang dilibatkan mencapai 11.383 personel. Rinciannya yakni 8.865 aparat Polres dan Polda Sulsel ditambah 2.518 personel dari sejumlah instansi terkait," kata Kepala Bidang Humas Polda Sulsel, Kombes Dicky Sondani, di Makassar, belum lama ini.
Dicky menjelaskan Operasi Ramadniya 2017 melibatkan sejumlah instansi, seperti TNI, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, Dinas Pekerjaan Umum, Satpol PP, Jasa Raharja dan Jasa Marga. Tujuan pelaksanaan operasi tersebut untuk menciptakan rasa aman masyarakat dalam perayaan Idul Fitri, termasuk untuk arus mudik dan arus balik serta kegiatan belanja maupun wisata.
Dalam Operasi Ramadniya, Dicky menyebut pihaknya bersama sejumlah instansi akan mendirikan 124 posko di Sulsel. Rinciannya yakni 84 posko pengamanan, 37 posko pelayanan dan 3 posko terpadu. Penempatan posko disesuaikan dengan sasaran operasi meliputi tempat ibadah, tempat hiburan/rekreasi, terminal, pelabuhan, bandara, bank, pusat perbelanjaan dan pasar tradisional.?
"Kami juga menaruh atensi pada lokasi rawan balap liar dan lokasi rawan street crime maupun premanisme," ucap Dicky.
Kepolisian, lanjut Dicky, juga telah memetakan potensi ancaman pada Hari Raya Idul Fitri. Di antaranya yakni teror bom, kemacetan arus lalu-lintas, gepeng dan pengemis, pencurian rumah kosong yang ditinggal untuk mudik, pencurian di tempat rekreasi, pencurian di pusat pertokoan, bank dan ATM, keracunan makanan, anak hilang atau tenggelam di laut/sungai serta penipuan atau hipnotis.
"Makanya, patroli akan ditingkatkan untuk mencegah tindakan yang tidak diinginkan. Dalam menjalankan tugas pengamanan, seluruh personel diinstruksikan untuk selalu mengedepankan langkah pencegahan dan humanis," pungkasnya.?

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: