Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kadin Sebut Jalur Distribusi Logistik Jabar Masih Minim

Kadin Sebut Jalur Distribusi Logistik Jabar Masih Minim Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bandung -

Kepala Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Barat Agung Suryamal Sutisno mengatakan jalur distribusi logistik di Jabar masih kurang memadai.

Menurutnya, pengusaha sangat membutuhkan infrastruktur yang memadai terutama yang berkenaan dengan sarana logistik terlebih saat ini banyak keluhan dari kalangan pengusaha ketika ingin mendistribusikan barangnya ke Bandung terkendala kemacetan. Salah satunya jalur di sentral ekonomi seperti Ciwidey yang memiliki kawasan agrobisnis.

"Kita lihat saja di Ciwidey ketika akan mengirim komosmditas agrobisnisnya, mereka kesulitan mendistribusikannya karena sangat macet untuk menuju Bandung,"katanya kepada wartawan di Bandung, Rabu (14/6/2017).

Dia berharap dengan pembangunan tol Sorean-Pasirkoja (Soroja) akan membantu jalur distribusi komoditas agro Ciwidey. Salah satu pasar tradisional yang mengandalkan pasokan dari Ciwidey adalah Pasar Caringin.

"Pasar caringin ini salah satunya mendapatkan pasokan agro dari Ciwidey, karena itu dibutuhkan waktu yang cepat untuk pendistribusian komoditas"ungkapnya.?

Agung menambahkan selain jalur logistik Ciwidey, juga Garut mengalami hambatan distribusi yang bisa memakan waktu lama.

"Kalau dalam bisnis ini yang namanya waktu tempuh? penting sekali daripada jarak. Sekarang dari Ciwidey sampai ke Bandung bisa memakan waktu dua jam. Kalau kita buang waktu selama itu bisa menimbulkan kerugian bagi pengusaha,"paparnya.

Sedangkan pengusaha ini, lanjut Agung masih mengandalkan kredit yang bunga baknya terus berjalan setiao hari.

"Bunga bank kan setiap hari berjalan termasuk hari libur. Jadi waktu tempuh ini harus diperhatikan agar tidak merugikan pengusaha,"tuturnya.?

Sementara itu, dari sektor pariwisata, dikatakan Agung Jawa Barat memiliki 300 destinasi wisata tetapi baru 60 persen infrastrukturnya memadai.

"Nah ini juga harus kita realisasikan karena sektor pariwisata ini dari segi bisnis paling menguntungkan,"imbuhnya.?

Agung menilai salah satu permasalahan dari sektor pariwisata di Indonesia adalah infrastruktur sehingga berdampak kepada kunjungan wisatawannya yang hanya mencapai 9 juta.

"Padahal Indonesia memiliki keragaman budaya dari Aceh hingga Papua,"pungkasnya.?

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: