Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Trump Cabut Aturan Obama, Batasi Kunjungan dan Perdagangan dengan Kuba

Trump Cabut Aturan Obama, Batasi Kunjungan dan Perdagangan dengan Kuba Kredit Foto: Nytimes.com
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Donald Trump, Jumat, memerintahkan pembatasan bagi warga Amerika Serikat untuk berwisata ke Kuba serta larangan melakukan perdagangan dengan militer negara itu.

Trump mengatakan dirinya membatalkan "kesepakatan buruk dan menyesatkan" yang dicapai mantan Presiden Barack Obama.

Sambil meletakkan kebijakan yang baru menyangkut Kuba saat menyampaikan pidato di Miami, Trump menandatangani keputusan presiden.

Keputusan itu mencabut terobosan-terobosan bersejarah yang dilakukan Obama menyangkut Kuba. AS dan negara Komunis itu, yang merupakan musuh saat Perang Dingin, membuat terobosan diplomatik pada 2014.

Namun, Trump masih menyisakan beberapa kebijakan Obama untuk tetap dijalankan, yaitu keberadaan kedutaan besar AS yang baru dibuka kembali di Havana.

Trump berupaya memperlihatkan bahwa ia menjalankan janjinya saat kampanye untuk mengambil garis yang lebih tegas terhadap Kuba, terutama terkait catatan penegakan hak-hak asasi manusia pemerintahan negara pulau Karibia tersebut.

"Kita tidak akan lagi berdiam diri melihat penindasan komunis," kata Trump dengan disambut sorakan dukungan dari kerumunan orang di kantong masyarakat Kuba-Amerika, Little Havana. Di antara mereka ada Senator Marco Rubio dari Florida, yang membantu memajukan pembatasan terhadap Kuba.

"Untuk diberlakukan segera, saya mencabut kesepakatan dengan Kuba yang dibuat benar-benar secara sepihak oleh pemerintahan sebelumnya," kata Trump ketika dengan suara keras mengumumkan pukulan bagi pemerintahan Kuba pimpinan Presiden Raul Castro.

Berdasarkan kebijakan baru Trump itu, warga negara Amerika akan semakin ketat dilarang berkunjung ke Kuba sebagai wisatawan. Aturan itu berupaya mencegah dolar Amerika dijadikan sumber pendapatan oleh pemerintahan Kuba, yang dianggap pemerintahan Trump didominasi militer penindas.

Kebijakan baru tersebut melarang sebagian besar kegiatan bisnis dengan Armed Forces Business Enterprises Group, yaitu sebuah perusahaan besar Kuba yang bergerak di seluruh bidang perekonomian.

Namun menurut sejumlah pejabat AS, masih ada pengecualian larangan, termasuk untuk perjalanan udara dan laut. Pengecualian itu akan melindungi bisnis pelayaran kapal-kapal pesiar AS yang melayani jalur ke Kuba.

"Kita tidak mau dolar-dolar Amerika Serikat menopang monopoli militer yang memeras dan menyiksa rakyat Kuba," kata Trump.

Ia menjanjikan bahwa sanksi-sanksi AS tidak akan dicabut sampai Kuba membebaskan para tahanan politik dan menjalankan pemilihan umum secara bebas.

Berdasarkan perintah Trump, departemen keuangan dan perdagangan AS akan diberikan waktu 30 hari untuk mulai menyusun peraturan-peraturan baru. Peraturan baru itu belum akan diberlakukan sampai penyusunan secara lengkap selesai. (HYS/Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Hafit Yudi Suprobo

Advertisement

Bagikan Artikel: