Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

PPP: Pancasila Konsensus Bersama Wajib Diimani

PPP: Pancasila Konsensus Bersama Wajib Diimani Kredit Foto: Ferry Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Umum PPP, M. Romahurmuziy menilai Pancasila merupakan konsensus bersama bangsa Indonesia, sehingga harus diyakini atau diimani oleh seluruh Warga Negara Indonesia.

"Iman adalah setuju tanpa penolakan dan kita adalah pewaris dari para pembuat konsensus," kata Ketua Umum DPP PPP, M. Romahurmuziy dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu (18/6/2017). Hal itu dikatakannya saat memberikan kuliah umum kepada Perhimpunan Mahasiswa Purwakarta di Gedung Yudistira Komplek Pemda Purwakarta, Jawa Barat, Sabtu (17/6/2017).

Menurut dia, masyarakat Indonesia sebagai penerima waris Pancasila maka apa yang diwariskan harus dikembangkan. Dia menilai ahli waris yang baik adalah yang mampu mengembangkan apa-apa yang ditinggalkan oleh pemberi waris.

"Pemberi warisnya adalah para pendiri bangsa yang telah mengkonsensuskan Pancasila. Jangan kemudian kita sebagai penerima waris justru mengacak-acak, mengganggu, mendekonstruksi, mengurangi apalagi mengganti Pancasila," ujarnya.

Menurut dia, apabila sampai mengganti Pancasila, maka bangsa ini bukanlah penerima waris yang baik karena sebagai konsensus para pendiri bangsa, Pancasila sudah sepantasnya dipertahankan. Dia menjelaskan kalau tidak dipertahankan, maka Indonesia akan bubar dan tidak mudah mencari kesamaan serta menyepakati suatu hal yang ada di kepala 255 juta rakyat Indonesia.

"Indonesia juga bisa bubar bila bangsa ini mulai mempertanyakan Pancasila yang telah disepakati itu. Pancasila sebagai living ideology dikontekstualisasikan dan jangan sekedar dihafalkan namun juga harus dipelajari," katanya.

Dia juga menilai apabila apa yang terjadi saat ini dianggap tidak baik, maka koreksilah dengan nilai-nilai Pancasila, misalnya ketika ada ketimpangan, maka tidak berkeadilan sosial. Selain itu Romi mencontohkan apabila ada demokrasi yang dijalankan secara berlebihan, maka berarti tidak berdasarkan dengan hikmah karena setiap orang hanya akan memaknai demokrasi dengan demonstrasi. Menurut dia, Pancasila akan menjadi filosofi yang relevan dengan jaman apabila dijalankan dengan baik.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rizka Kasila Ariyanthi

Advertisement

Bagikan Artikel: