Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Geliat Warga Jakarta Sambut Lebaran (2)

Geliat Warga Jakarta Sambut Lebaran (2) Kredit Foto: Antara/Aji Styawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sementara itu, pemudik juga terpantau memadati Terminal Terpadu Pulo Gebang, Jakarta Timur, dengan tujuan terbanyak adalah ke Jawa Tengah. Sedangkan untuk Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, arus mudik sudah terlihat ramai meski Kepala Terminal Kampung Rambutan Emiral August memperkirakan puncak arus mudik di terminal tersebut akan terjadi pada H-3 Lebaran atau Kamis (22/6).

Puncak arus mudik yang berangkat dari Stasiun Besar Gambir, Jakarta Pusat, diperkirakan terjadi pada Sabtu, 24 Juni 2017 atau H-1 Idul Fitri 1438 H. Kepala Stasiun Besar Gambir Rizky Alfrida mengatakan hingga Minggu sore, calon penumpang yang berangkat dari Stasiun Gambir hampir mencapai 15 ribu orang.

"Sudah bisa dikatakan terjadi lonjakan, ya, karena pada libur nasional biasa sekitar 10-12 ribu penumpang, tapi H-1 nanti diperkirakan mencapai 16 ribu orang dari pemesanan tiket melalui 'online'," kata dia.

Berdasarkan data penumpang yang tercatat Posko Lebaran Stasiun Gambir, sebanyak 14.528 orang telah berangkat ke kampung halaman melalui Stasiun Gambir pada Minggu (18/6). Kereta api yang berangkat dari Stasiun Gambir pada Minggu, mencapai 40 rangkaian yang terdiri atas 28 kereta api reguler, empat kereta fakultatif dan delapan kereta tambahan.

Sebanyak 4.864 orang ikut dalam program mudik-balik gratis dari PT Jasa Raharja (Persero) yang berangkat dari Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, 17 dan 18 Juni 2017 dalam program "Mudik Bareng BUMN" atas koordinasi Kementerian BUMN.

"Sebanyak 4.864 orang ini jumlah seluruhnya untuk mudik dan balik dengan menggunakan kereta," kata Kepala Sub Bagian SDM dan Umum Jasa Raharja Sugeng Prastowo yang dihubungi dari Jakarta, Minggu.

Perusahaan pelat merah itu memberangkatkan 4.864 orang dengan delapan rangkaian kereta yang terdiri dari 64 gerbong dalam program mudik-balik gratis tahun 2017. BUMN itu juga menyelenggarakan arus balik dengan kereta api dengan pemberangkatan dari Solo, Malang dan Surabaya pada 1 dan 2 Juli 2017. Pemudik Mulai Tiba di Daerah Pada H-7 Lebaran, para pemudik juga terpantau telah tiba di daerah tujuan maupun memadati jalur di luar Jakarta.

Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Cirebon, Jawa Barat, AKP Ahmat Troy mengatakan pada Minggu (18/6) arus lalu lintas kendaraan di Cirebon sudah mulai mengalami peningkatan. "Memasuki wilayah hukum Cirebon sudah mulai ada peningkatan kurang lebih 10 persen dari hari biasanya," kata Troy di Cirebon, Minggu.

Meskipun sudah mengalami peningkatan arus kendaraan, namun dipastikan masih lancar baik di jalur tol maupun jalur pantura. "Kendaraan roda dua juga belum terlalu padat, malah di pantura hanya kendaraan besar yang kejar waktu," tuturnya.

Sementara Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jawa Barat memprediksi sekitar 6,5 juta pemudik akan melintasi jalur mudik utara, selatan, dan tengah provinsi itu mulai H-7 lebaran tahun 2017. "Kemenhub memprediksi tahun ini pemudik yang akan melintas ke Jawa Barat bakal mengalami peningkatakan, tahun lalu enam juta orang dan tahun sekarang naik menjadi 6,5 juta," kata Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat Dedi Taufik ketika dihubungi melalui telepon, Minggu.

Menurut dia, Jawa Barat adalah daerah lintasi dan tujuan pemudik sehingga diperlukan penanganan khusus setiap arus mudik dan balik berlangsung setiap tahunnya. Ia menuturkan berdasarkan hasil pantauannya sejak H-8 lebaran atau pada Sabtu (17/6) sudah mulai terjadi pergerakan pemudik yang menggunakan angkutan pribadi di wilayah Subang dan Tol Cikopo.

"Kemudian kemarin itu, di Tol Pasteur siang harinya mulai ada antrian sekitar tiga kilometer untuk masuk ke Kota Bandung," kata dia.

Dedi memprediksi puncak arus mudik di kawasan Jawa Barat akan terjadi pada Kamis, Jumat, Sabtu atau dari tanggal 22-24 Juni 2017 sedangkan untuk arus balik lebaran juga akan terjadi pada Kamis, Jumat, Sabtu atau 29-30 Juni dan 1 Juli 2017," kata dia.

Pengelola bandara Internasional Juanda, Surabaya, Jawa Timur, juga mencatat adanya peningkatan jumlah kedatangan penumpang domestik sejak Sabtu (17/6) dengan 29.107 penumpang.

Legal and Communication Sections Head PT Angkasa Pura 1 Juanda Febrian P mengatakan jumlah kedatangan tersebut diperkirakan akan terus mengalami peningkatan hingga puncak arus mudik yang diperkirakan terjadi pada H-3 atau H-2. Sementara di Semarang, sebanyak 227 pemudik bersepeda motor yang diangkut KM Dobonsolo dari Jakarta tiba di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jawa Tengah, Minggu. KM Dobonsolo berangkat dari Jakarta pada Sabtu (17/6) sore.

Ratusan pemudik tersebut diangkut bersama dengan 113 sepeda motor yang mereka kendarai untuk pulang ke kampung halaman. Kepala Syahbandar Otoritas Pelabuhan Tanjung Emas Semarang Gajah Rooseno mengatakan jumlah pemudik bermotor gelombang pertama tersebut tidak terlalu banyak.

"Kalau dibanding kapasitas kapal yang bisa mengangkut 10 ribu sepeda motor, ini sangat sedikit," katanya.

Meski demikian, menurut dia, hal tersebut bisa dimaklumi karena kemungkinan masih banyak yang belum libur. Dobonsolo dijadwalkan mengangkut pemudik bersepeda motor dari Jakarta tujuan Semarang sebanyak empat kali. Selain Minggu, Dobonsolo dijadwalkan kembali merapat pada 20, 22, dan 24 Juni 2017. Tol Alternatif Pada tahun 2017, pemerintah juga membuka ruas-ruas tol baru untuk memperlancar arus mudik ke berbagai daerah dan diharapkan menjadi jalur alternatif pemudik. Salah satu ruas tol tersebut misalnya Wilangan-Caruban yang menghubungkan Kabupaten Nganjuk dengan Kabupaten Madiun, Jawa Timur.

Gubernur Jawa Timur Soekarwo melakukan uji coba di ruas tol, Minggu, untuk memastikan bahwa ruas itu sudah layak dan siap dipakai menampung arus mudik. Ruas tol sepanjang 18 kilometer tersebut sudah mulai dibuka secara resmi pada Senin (19/6) mulai pukul 06.00 WIB hingga 17.00 WIB setiap harinya.

"Jalur ini adalah fungsional, yaitu sudah layak dilewati tetapi masih terdapat kekurangan-kekurangan, seperti belum adanya rambu jalan, penerangan jalan, jalan sebidang dan lainnya. Karena itulah malam ditutup," ucap Pakde Karwo, sapaan akrabnya.

Tak itu saja, pengelola juga belum mematok tarif masuk tol karena jalur fungsional selama Lebaran digratiskan, seperti halnya ruas-ruas di jalan tol Surabaya-Mojokerto-Kertosono. Meski demikian, salah satu ruas tol yang diharapkan dapat menjadi jalur alternatif keluar Jakarta yakni Jalur Tol Becakayu (Bekasi-Cawang-Kampung Melayu) batal dioperasikan pada Minggu karena belum keluarnya izin dari Badan Penyelenggara Jalan Tol.

Kepala Kepolisian Resor Metro Bekasi Kota Kombes Polisi Hero Bahtiar mengatakan rencana pemanfaatan Tol sebagai jalan alternatif mudik diundur dan ia menyatakan belum mengetahui kapan jalur tersebut dapat digunakan.

"Informasi pembatalan disampaikan melalui kontraktor pembangunan proyek tol dari PT Waskita Karya. Kapan persisnya tol bisa digunakan, kami masih belum mendapat kepastian," katanya.

Menurut Hero, konstruksi tol tersebut belum sepenuhnya rampung sehingga masih butuh penyelesaian akhir agar maksimal dilalui masyarakat umum. Tol yang semula akan dibuka untuk umum itu sepanjang 4,5 kilometer mulai dari RS Harum Jakarta Timur hingga Pasar Sumber Artha Kota Bekasi. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: