Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Utang Luar Negeri RI Bertambah Jadi US$328,2 Miliar

Utang Luar Negeri RI Bertambah Jadi US$328,2 Miliar Kredit Foto: Fajar Sulaiman
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bank Indonesia (BI) merilis posisi utang luar negeri (ULN) Indonesia pada April 2017 yang mencapai US$328,2 miliar. Secara keseluruhan ULN Indonesia pada April 2017 tumbuh 2,4% (yoy), lebih lambat dibandingkan dengan pertumbuhan Maret 2017 yang sebesar 2,9% (yoy).

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Tirta Segara mengatakan ULN jangka pendek dan ULN jangka panjang sama-sama mengalami perlambatan. ULN berjangka panjang yang memiliki pangsa 86,4% dari total ULN pada April 2017 tercatat tumbuh 1,0% (yoy), sedikit melambat dibandingkan dengan pertumbuhan di bulan sebelumnya yang sebesar 1,1% (yoy).

"Sementara itu, posisi ULN jangka pendek pada April 2017 tercatat sebesar US$44,6 miliar atau tumbuh 12,0% (yoy), melambat dibandingkan dengan pertumbuhan Maret 2017 yang sebesar 16,0% (yoy),? kata dia.

Tirta menjelaskan, posisi ULN Indonesia sebagian besar terdiri dari ULN sektor swasta. Pada April 2017, posisi ULN sektor swasta yang memiliki komposisi sebesar 48,8% dari total ULN mencapai US$160,3 miliar. Sementara ULN sektor publik sebesar US$167,9miliar.

Menurut sektor ekonomi, posisi ULN swasta pada April 2017 terkonsentrasi di sektor keuangan, industri pengolahan, pertambangan, serta listrik, gas, dan air bersih. Pangsa ULN keempat sektor tersebut terhadap total ULN swasta mencapai 76,4%.

Bila dibandingkan dengan Maret 2017, pertumbuhan tahunan ULN sektor industri pengolahan mengalami peningkatan, sedangkan ULN sektor listrik, gas, dan air bersih tumbuh melambat. Di sisi lain, ULN sektor pertambangan dan sektor keuangan masih mengalami kontraksi pertumbuhan.

BI memandang perkembangan ULN pada April 2017 tetap sehat, namun terus mewaspadai risikonya terhadap perekonomian nasional. BI akan terus memantau perkembangan ULN, khususnya ULN sektor swasta.

"Hal ini dimaksudkan untuk memberikan keyakinan bahwa ULN dapat berperan secara optimal dalam mendukung pembiayaan pembangunan tanpa menimbulkan risiko yang dapat memengaruhi stabilitas makroekonomi,? ucapnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi

Advertisement

Bagikan Artikel: