Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kenaikan Impor Nonmigas 16,5 % Impor Mei 2017 Meningkat 15,7%

Kenaikan Impor Nonmigas 16,5 % Impor Mei 2017 Meningkat 15,7% Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kinerja impor Mei 2017 meningkat 15,7 persen tercatat mencapai USD 13,8 miliar atau meningkat 15,7% dibanding April 2017 (MoM). Peningkatan impor ini dipicu kenaikan impor migas sebesar 10,5% (MoM) menjadi USD 1,8 miliar dan kenaikan impor nonmigas sebesar 16,5% (MoM) menjadi USD 12,0 miliar. Secara kumulatif, impor Januari-Mei 2017 mencapai USD 62,4 miliar atau naik 15,7% (YoY).

?Peningkatan impor bahan baku/penolong dan barang modal di bulan pertama tahun ini menunjukkan sinyal positif terjadinya pertumbuhan industri domestik. Sementara itu, peningkatan impor barang konsumsi merupakan antisipasi terhadap lonjakan permintaan selama bulan puasa hingga Lebaran,? ujar Menteri Perdagangan RI Enggartiasto Lukita, pada Senin (19/06), di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta.

Mendag menjelaskan lebih lanjut, kenaikan impor bahan baku/penolong menjadikan pangsa barang kategori ini semakin dominan, yaitu 75,7% terhadap total impor selama Januari-Mei 2017. Pada tahun lalu, pangsa bahan baku/penolong sebesar 74,5%. Bahan baku/penolong yang impornya naik signifikan selama Januari-Mei 2017 antara lain gula dan kembang gula (33,0%), besi baja (31,5%), serta bahan kimia organik (23,3%).

Surplus Januari-Mei 2017 dihasilkan dari surplus perdagangan nonmigas yang mencapai USD 9,7 miliar dikurangi defisit perdagangan migas sebesar USD 3,8 miliar. India, Amerika Serikat, Filipina, Belanda, dan Pakistan adalah mitra dagang penyumbang surplus perdagangan nonmigas terbesar selama Januari-Mei 2017 yang nilainya mencapai USD 12,6 miliar. Sementara RRT, Thailand, Australia, Korea Selatan, dan Argentina merupakan mitra dagang yang menyebabkan defisit terbesar yang nilainya mencapai USD 9,7 miliar.

?Sementara itu pada periode Januari-Mei 2017, neraca perdagangan menunjukkan perbaikan dengan surplus sebesar USD 5,9 miliar, atau hampir dua kali lipat dibandingkan surplus Januari-Mei 2016,? ujar Mendag.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Franklin Herlando
Editor: Franklin Herlando

Advertisement

Bagikan Artikel: