Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

INFO MUDIK: Kemenhub Pantau Arus Mudik di Samarinda

INFO MUDIK: Kemenhub Pantau Arus Mudik di Samarinda Kredit Foto: Ferry Hidayat
Warta Ekonomi, Samarinda -

Kementerian Perhubungan melakukan pemantauan arus mudik di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, tepatnya di Pelabuhan Samarinda, ketika Kapal Pantokrat akan memberangkatkan sekitar 2.000 penumpang menuju Parepare, Sulawesi Selatan.

"Saya bersyukur karena meski jumlah penumpangnya cukup banyak, namun tidak melebihi dari kapasitas kapal ini yang sanggup menampung 2.020 penumpang," ujar Kepala Biro Kepegawaian Kementerian Perhubungan Harykris saat pemantauan di Samarinda, Rabu (22/6/2017).

Sebenarnya, lanjut Hari, meski jumlah penumpangnya lebih sedikit dari 2.020 orang, itu masih diperbolehkan karena masih ada ambang batas toleransi. Namun berdasarkan pengecekan dan pantauan langsung ke dalam kapal yang dilakukan, jumlah penumpangnya masih di bawah kapasitas. Ia mengaku secara nasional telah dilakukan uji petik terhadap lebih dari 2.000 kapal yang tersebar di seluruh Indonesia, termasuk kapal-kapal yang melayani penumpang dari Kaltim menuju sejumlah provinsi lain di Indonesia.

Dari hasil uji petik tersebut, banyak kapal yang dinyatakan laik melayani angkutan lebaran, termasuk KM Pantokrat yang Rabu ini melayani pemudik dengan tujuan Parepare. Uji petik sudah mulai dilakukan sejak pertengahan Mei lalu, dengan tujuan demi meningkatkan keselamatan pengoperasian sarana transportasi laut sehingga semua pemudik merasakan keamanan dan kenyamanan bermudik.

Beberapa hal yang dilakukan dalam uji petik antara laian dengan mengecek alat-alat keselamatan di dalam kapal seperti kecukupan dan kelaikan baju pelampung serta sekoci, termasuk memeriksa kondisi kapal dan mesinnya.

Terkait dengan keamanan perjalanan kapal, pihaknya telah berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) demi untuk menjaga keselamatan bersama, yakni jika cuaca di laut tidak mendukung untuk berlayar, maka segera diinformasikan bahwa kapal sebaiknya ditunda dulu keberangkatannya.

"Faktor keselamatan dan kenyamanan penumpang selalu kami utamakan, makanya setiap keberangkatan kapal harus koordinasi dulu dengan BMKG, begitu pula dengan BMKG juga aktif memberikan informasi terkait perkiraan cuaca yang akan terjadi sehingga semua pihak bisa segera mengetahui dan mengambil langkah yang diperlukan," ujar Hary. (Ant)

Baca Juga: Tegas! Bule Inggris Eks Napi Narkoba Diusir dari Bali

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: