Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Militer Filipina: Pemberontak Terkepung di Wilayah Selatan Filipina

Militer Filipina: Pemberontak Terkepung di Wilayah Selatan Filipina Kredit Foto: Antara/Romeo Ranoco
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemberontak yang bersembunyi di sebuah kota di selatan Filipina saat ini terpojok, dan intensitas tembakan yang bersumber dari senjata mereka juga sudah berkurang, militer filipina mengatakan pada hari Kamis (22/6/2017), saat pertempuran sudah memakan waktu lima minggu untuk menguasai Kota Marawi dari pemberontak yang tengah bergejolak.

Meskipun ada tanda-tanda bahwa gerilyawan sekarang berada dalam keadaan terdesak, pemerintahan di kawasan Asia Tenggara khawatir bahwa pengepungan tersebut bisa menjadi pendahuluan untuk melakukan aksi pemberontakan lebih lanjut, karena kelompok Islamic State yang radikal mencoba untuk membangun pijakan di wilayah mereka masing-masing.

Mengantisipasi serangan brutal pada 23 Mei di Marawi, Negara-negara Indonesia, Malaysia dan Filipina telah melakukan patroli bersama untuk mengendalikan pergerakan para pemberontak di wilayah kepulauan mereka, dan menteri luar negeri mereka berkumpul di Manila, pada hari Kamis untuk melakukan pembicaraan terkait hal tersebut.

Malaysia khawatir bahwa pemberontak yang terdesak dari Kota Marawi oleh militer filipina tersebut, mungkin akan mencoba untuk menyeberang dari Filipina ke negara bagian timur Sabah.

"Kami khawatir mereka bisa masuk ke wilayah kami dengan menyamar sebagai imigran gelap atau nelayan asing," ujar Kepala Komando Keamanan Sabah Timur, Wan Wan Bari Abdul Abdul Khalid, menurut kantor berita negara Bernama.

Esscom mengatakan telah membuat daftar "orang dicari" yang mencakup dua militant pemberontak yang mempelopori usaha untuk menguasai wilayah Marawi.

Mereka adalah pemimpin kelompok Abu Sayyaf, Isnilon Hapilon, yang diproklamirkan oleh Islamic State tahun lalu sebagai "emir" Asia Tenggara, dan Abdullah Maute yang notabene mempunyai banyak pengikuti menyumbang sejumlah besar 400-500 pejuang yang diperkirakan menguasai sebagian kota, membunuh orang-orang Kristen, dan membawa puluhan sandera warga sipil.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Advertisement

Bagikan Artikel: