Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BI Proyeksikan Ekonomi Sulteng Tumbuh Hingga 7,6 Persen

BI Proyeksikan Ekonomi Sulteng Tumbuh Hingga 7,6 Persen Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Palu -

Kantor perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Tengah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi wilayah setempat selama tahun 2017 pada kisaran 7,2 persen hingga 7,6 persen.

"Prediksi itu masih cukup baik, meski tidak setinggi tahun-tahun sebelumnya," kata Kepala BI Sulteng, Miyono di Kota Palu, Senin (26/7/2017).

Optimisme pertumbuhan ekonomi itu, kata dia, disebabkan oleh perkembangan konsumsi rumah tangga dan produksi di sektor pertanian yang diperkirakan meningkat.?Untuk sektor pertanian, kata dia, ditunjang dengan upaya positif dari pemerintah daerah khususnya dalam melakukan pembenahan kualitas bibit dan metode tanam. Selain itu, perbaikan infrastruktur irigasi, jalan dan badara membuat konektivitas antar daerah semakin baik.

Di samping itu, kata Miyono, sektor industri pengolahan dan industri pertambangan diperkirakan masih memberikan kontribusi yang cukup besar, melalui produksi LNG dan nikel olahan. Sehingga mampu memenuhi permintaan ekspor dan menjadi penggerak perekonomian yang dominan dari sisi permintaan.?Bank Indonesia, kata Miyono, mencatat pertumbuhan ekonomi Sulteng selama triwulan I tahun 2017, mengalami pertumbuhan sebesar 3,91 persen atau lebih tinggi dari triwulan VI tahun 2016 sebesar 3,80 persen, atau mengalami selisih pertumbuhan sekitar 0,11 persen.

"Kami memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Sulteng untuk triwulan II tahun 2017 berada pada kisaran 5,5 persen hingga 5,9 persen bila dibandingkan dengan triwulan I tahun 2017 sebesar 3,91 persen," tucap Miyono.

Sebelumnya pada awal tahun 2017, BI Sulteng memprediksi pertumbuhan ekonomi tahun 2017 akan mengalami peningkatan dan tumbuh di kisaran 11,8 persen hingga 12,2 persen, jika dibandingkan dengan 2016.?Sementara laju pertumbuhan ekonomi Sulteng pada 2016 hanya sebesar 9,98 persen atau lebih rendah dibandingkan tahun 2015 sebesar 15,56 persen. (ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: