Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pemerintah Segera Operasikan 14 Kapal Induk Ikan

Pemerintah Segera Operasikan 14 Kapal Induk Ikan Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
Warta Ekonomi, Makassar -

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) segera meluncurkan 14 Kapal Motor Mina Jaya 300 GT sebagai cold storage di laut lepas. Kapal berkapasitas jumbo tersebut diproyeksikan menjadi kapal induk ikan bagi kapal-kapal nelayan di tengah laut. Saat ini, pemerintah sedang berfokus melakukan rekondisi kapal dan merampungkan kerjasama dengan berbagai pihak terkait.

"Kami upayakan agar bisa dioperasikan setelah Lebaran. Tentunya akan ada pertemuan untuk membahas detailnya melibatkan Menteri Kelautan dan Perikanan, Menteri BUMN dan Menteri Keuangan. Juga dilibatkan dua BUMN sebagai pihak yang mengoperasikan yakni Perinus (Perikanan Nusantara) dan Perindo (Perikanan Indonesia)," kata Direktur Jenderal Perikanan Tangkap KKP, Sjarief Widjaja, di Makassar, beberapa waktu lalu.
KM Mina Jaya yang diproyeksikan menjadi kapal induk ikan bukanlah kapal baru. Kapal berkapasitas 350 ton tersebut merupakan kapal lama yang hendak diremajakan kembali. Dari pantauan Warta Ekonomi, di tempat pembuatan kapal dari PT Industri Kapal Indonesia (IKI) tercatat ada enam KM Mina Jaya. Dua kapal serupa lainnya, Sjarief menyebut telah dikirim ke Indonesia Timur, tepatnya di Sorong dan Ambon. Selebihnya, Sjarief tidak merinci keberadaannya.
Menurut Sjarief, KM Mina Jaya akan disebar di seluruh Indonesia, khususnya pada daerah-daerah penghasil ikan tuna. Tahap awal, pihaknya memang memproyeksikan kapal-kapal besar itu untuk menampung hasil tangkapan ikan tuna dari nelayan se-Indonesia. Sebarannya antara lain di wilayah Utara meliputi Sangir Talaud dan Bitung; wilayah Selatan meliputi Timika dan Merauke serta seputaran Samudera India meliputi Lombok, Mataram, Cilacap dan Bungus.
Kelebihan KM Mina Jaya selaku kapal induk ikan, Sjarief menjelaskan terletak pada kemampuan pendingin yang besar dan memadai. Bahkan, suhu udaranya diatur hingga -60 derajat celcius. Dengan begitu, ikan tangkapan nelayan selalu segar tatkala dicairkan di daratan. Hal itu penting mengingat ikan-ikan yang disimpan di KM Mina Jaya rencananya akan diekspor ke luar negeri. "Kami yakin keberadaan kapal terapung sebagai cold storage bisa menambah pendapatan nelayan," ucapnya.
Lebih jauh, Sjarief memaparkan untuk anggaran operasional setiap kapal akan dibebankan pada operator yakni Perinus dan Perindo. Pemerintah sendiri akan memperoleh dana bagi hasil atas kerjasama tersebut. Langkah pengoperasian KM Mina Jaya itu juga membawa keuntungan bagi PT IKI lantaran bertindak sebagai pihak yang melakukan rekondisi kapal. Adapun anggaran rekondisi tiap kapal ditaksir mencapai Rp2 miliar.?
Direktur Utama PT IKI, Edy Widarto, menyambut baik langkah pemerintah untuk melakukan rekondisi KM Mina Jaya. Pihaknya pun menyatakan kesiapan untuk menyelesaikan peremajaan kapal tersebut sehingga layak untuk digunakan. Dari enam KM Mina Jaya yang berada di galangan PT IKI, lima di antaranya dalam kondisi yang lumayan baik. Adapun satu kapal lainnya membutuhkan perbaikan yang lebih serius, termasuk penggantian mesin.?

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: