Ini Pesan Dedi Mulyadi di Lebaran Terakhirnya

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi menjalani tahun terakhir sebagai bupati, setelah dua periode berjalan memimpin daerah dengan penduduk kurang dari 1 juta jiwa. Tahun ini, sekaligus tahun terakhir ia merayakan Idul Fitri sebagai bupati.

Dalam sambutan pada Shalat Ied di kawasan Alun-alun Purwakarta, Mingu (25/6), Dedi menyampaikan sambutannya dengan penuh emosional. Ia meminta maaf kepada seluruh masyarakat, karena belum sempurna dalam melaksanakan pembangunan di Purwakarta.

"Saya hampir 10 tahun menjabat sebagai Bupati, tentu masih ada hal yang belum sempurna dan belum saya selesaikan. Untuk itu saya mohon maaf kepada masyarakat apabila kepemimpinan saya belum sesuai harapan," kata Dedi.
?
Selama 10 tahun berjalan menjabat bupati, ia mengaku berikhtiar sekuat tenaga membawa perubahan untuk Purwakarta, walaupun dengan anggaran dan kebijakan yang terbatas oleh kewenangan.

"Kami berhasil melaksanakan mission impossible, membuka akses jalan lingkar barat atau lingkar barat Bendungan Jatiluhur yang terisolir," katanya.

Tahun depan, bersamaan dengan pilkada serentak, warga Purwakarta akan memilih pemimimpin baru. Dedi memberikan amanat kepada siapapun yang kelak menggantikan dirinya sebagai Bupati Purwakarta pada Tahun 2018 mendatang agar pola pembangunan yang tidak boleh merusak alam dan lingkungan sekitar.

Ia menekankan pembangunan berbasis pedesaan dan kultur yang selama ini dia lakukan agar dilanjutkan oleh Bupati selanjutnya.

"Pembangunan ini harus terus dilanjutkan dengan tanpa merusak alam dan lingkungan. Jangan ada rakyat miskin yang tidak bisa pulang dari rumah sakit karena belum membayar tagihan. Jangan ada rakyat miskin dan anak yatim yang terlantar tanpa perhatian pemerintah," katanya.

Usai shalat Ied, seluruh jamaah berebut untuk bersalaman dengan Dedi Mulyadi. Ia tampak melayani permintaan salaman dan berfoto bersama sebelum akhirnya kembali ke rumah dinasnya.?