Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

PLN Pulihkan Gangguan Listrik Akibat Balon Udara

PLN Pulihkan Gangguan Listrik Akibat Balon Udara Kredit Foto: Antara/Mohammad Ayudha
Warta Ekonomi, Jakarta -

PLN bergerak cepat dengan menerjunkan Regu pemeliharaan Base Camp Salatiga akibat gangguan balon udara yang kembali tersangkut di jaringan transmisi Wonosobo - Secang. ?Kejadian ini tidak menyebabkan pemadaman di pelanggan, namun jaringan transmisi harus dipadamkan.?Penurunan balon tersebut membutuhkan waktu selama 3 jam.

"Sesaat setelah kejadian, Tim pemeliharaan di base camp langsung menuju lokasi. Tim tersebut memang dalam posisi standby, tidak mengenal libur lebaran sehingga bisa cepat mengatasi gangguan balon udara ini?, ungkap General Manajer Transmisi Jawa Bagian Tengah PLN, Edwin Nugraha Putra di Jakarta, Rabu (28/6/2017).

Sebelumnya, pada Senin (26/6/2017), dua buah balon udara yang tersangkut di SUTT menyebabkan gangguan pada SUTT di transmisi Wonosobo Merica. Akibatnya, 3 Gardu Induk (GI), yakni GI Wonosobo, Garung, dan Dieng serta beberapa pelanggan mengalami pemadaman.

Untuk mengatasi gangguan tersebut, PLN menerjunkan 2 tim yang masing2 terdiri dari 7 personil. Regu Pemeliharaan Base Camp Wonosobo menurunkan balon di SUTT Wonosobo-Merica, sementara Regu Pemeliharaan Base Camp Salatiga menurunkan balon di SUTT Wonosobo-Temanggung dan SUTT Wonosobo-Secang. Proses pemulihan ini berlangsung kurang lebih 3,5 sampai dengan 5 jam mengingat lokasi dan beratnya medan yang ditempuh.

Dalam proses pemulihan tersebut, regu pemeliharaan harus bekerja ekstra hati-hati. Dua orang personil naik ke tower transmisi untuk menurunkan balon udara, sedangkan personil lainnya bertugas sebagai pengawas K3, pengawas manuver dan pengawas pekerjaan dibantu beberapa pelaksana. Dengan adanya kejadian tersebut, terjadi pemadaman sebesar 30MW.

Melepaskan balon udara menjelang dan saat Hari Raya Idul Fitri merupakan tradisi tahunan Masyarakat di Wonosobo, Jawa Tengah. Namun hal ini sangat membahayakan suplai listrik, karena balon udara yang dibuat warga ini dapat terbang hingga ketinggian 40 ribu kaki atau 12 ribu meter.

PLN sendiri berharap kejadian ini tidak terulang kembali, mengingat ?Pemda setempat juga sudah mengeluarkan surat larangan untuk melepaskan balon udara tersebut.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman

Advertisement

Bagikan Artikel: