Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pemerintah Tegaskan Komitmen Bangun Armada Perikanan Nasional

Pemerintah Tegaskan Komitmen Bangun Armada Perikanan Nasional Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
Warta Ekonomi, Makassar -

Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Sjarief Widjaja mengungkapkan rencana pengoperasian 14 Kapal Motor Mina Jaya sebagai kapal cold storage merupakan bagian dari komitmen pemerintah membangun armada perikanan nasional.

Sejak 2011, dipaparkan Sjarief, pemerintah telah meluncurkan berbagai program untuk penguatan armada perikanan nasional. Tercatat sudah ribuan kapal nelayan yang dibuat dan dikembangkan hingga sekarang.

"Pemerintah terus mengembangkan armada kapal perikanan nasional. Sudah banyak kapal kecil untuk nelayan yang dibuat mulai dari 5 GT hingga 30 GT. Jumlahnya itu sudah ribuan dan sudah dinikmati. Nah, di balik banyaknya kapal nelayan itu, perlu dipikirkan lagi penampungannya di tengah laut. Makanya, kami berencana mengoperasikan KM Mina Jaya 300 GT sebagai kapal terapung cold storage," kata Sjarief di sela-sela kunjungan kerja di galangan kapal PT IKI Makassar, beberapa waktu lalu.

Berdasarkan data KKP, pembuatan kapal terus dilakukan untuk memperkuat armada perikanan nasional. Untuk 2017, dilansir dari laman resmi KKP, setidaknya ditargetkan pembangunan 1.068 kapal perikanan dengan anggaran mencapai Rp467 miliar.

Rinciannya yakni 449 kapal berukuran di bawah 5 GT, 498 kapal berukuran 5 GT, 92 kapal berukuran 10 GT, tiga kapal berukuran 20 GT, 20 kapal berukuran 30 GT, dan masing-masing tiga kapal berukuran 100 GT dan 120 GT. Juga ada pengadaan 2.990 paket alat tangkap ikan dengan anggaran Rp79 miliar.

Sjarief memaparkan penguatan armada kapal perikanan nasional sebenarnya sudah dimulai sejak 2011-2014 melalui program Ikan Mina. Program tersebut diperkuat melalui Mina Maritim pada 2015.

"Untuk 2016 sampai sekarang (2017), kami memiliki KM Nelayan. Kapal-kapal itu tentunya dibuat mengacu pada standardisasi nasional. Sejak zaman Pak Habibie, memang sudah diinisiasi adanya standardisasi kapal, baik itu kapal kargo, kapal kontainer, kapal tanker, maupun kapal perikanan," jelas dia.

Menurut Sjarief, penguatan armada kapal perikanan nasional dilakukan seiring dengan ketegasan pemerintah mengusir kapal-kapal perikanan asing. Harapannya agar hasil laut di Tanah Air semaksimal mungkin bisa dinikmati nelayan Indonesia. Karena itu, pembangunan kapal nelayan dan kapal cold storage sebagai kapal induk ditegaskannya merupakan ikhtiar pemerintah meningkatkan kesejahteraan nelayan.

"Pendapatan nelayan tentu bisa meningkat melalui program-program itu, seperti adanya kapal cold storage yang membuat ikan hasil tangkapan selalu segar," tutur dia.

Khusus pengoperasian perdana KM Mina Jaya selaku kapal induk ikan ditargetkan terealisasi seusai Lebaran. Adapun KM Mina Jaya bukanlah kapal baru. Kapal berkapasitas 350 ton tersebut merupakan kapal lama yang hendak diremajakan kembali. Dari pantauan Warta Ekonomi, di tempat pembuatan kapal dari PT IKI tercatat ada enam KM Mina Jaya. Dua kapal serupa lainnya, Sjarief menyebut telah dikirim ke Indonesia Timur, tepatnya di Sorong dan Ambon. Selebihnya, Sjarief tidak merinci keberadaannya.

Kelebihan KM Mina Jaya selaku kapal induk ikan, Sjarief menjelaskan terletak pada kemampuan pendingin yang besar dan memadai. Bahkan, suhu udaranya diatur hingga -60 derajat celcius. Dengan begitu, ikan tangkapan nelayan selalu segar tatkala dicairkan di daratan. Hal itu penting mengingat ikan-ikan yang disimpan di KM Mina Jaya rencananya akan diekspor ke luar negeri.

"Kami yakin keberadaan kapal terapung sebagai cold storage bisa menambah pendapatan nelayan," pungkas dia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: