Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

APEPI: Penjualan Emas Perhiasan Sudah Normal Lagi

APEPI: Penjualan Emas Perhiasan Sudah Normal Lagi Kredit Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Warta Ekonomi, Semarang -

Asosiasi Pengusaha Emas dan Permata Indonesia (APEPI) Kota Semarang, menyatakan penjualan emas perhiasan kembali berada di level normal setelah jelang Lebaran mengalami kenaikan.

"Penjualan emas perhiasan saat jelang Lebaran khususnya tiga hari terakhir peningkatannya hingga 30 persen, tetapi usai Lebaran langsung normal kembali," kata Ketua Apepi Kota Semarang Bambang Yuwono di Semarang, Jumat (30/6/2017).

Dirinya mengatakan 2-4 minggu usai Lebaran biasanya sebagian masyarakat akan menjual kembali perhiasannya untuk selanjutnya uang mereka dibelanjakan kebutuhan primer. Meski demikian, tidak sedikit yang menahan perhiasan mereka dan menjual kembali hanya pada saat membutuhkan uang.

"Masyarakat mulai cerdas, yaitu menjadikan emas perhiasan sebagai alat untuk investasi. Mereka jual lagi pada saat butuh uang mendadak seperti untuk pembayaran sekolah," katanya.

Bambang mengatakan saat ini penjualan emas perhiasan jelang Lebaran tidak lagi setinggi beberapa tahun lalu. Dirinya mengatakan saat ini emas perhiasan sudah kalah dengan produk-produk elektronik salah satunya gadget atau ponsel.

"Terutama anak-anak muda, saat Lebaran mereka ingin punya ponsel baru. Kalau dulu kan orang tua mereka lebih memilih membelikan emas perhiasan," ujarnya.

Sementara itu, meski sempat mengalami kenaikan penjualan, diakuinya, harga jual emas tidak mengalami kenaikan.

"Justru sudah beberapa hari terakhir ini harga emas perhiasan mengalami penurunan antara Rp10.000-15.000/gram. Untuk perhiasan dengan kadar emas 75 persen saat ini harganya Rp450.000/gram, sedangkan perhiasan dengan kadar emas 42 persen harganya Rp260.000/gram," katanya.

Dirinya menngungkapkan penurunan harga emas perhiasan tersebut mengikuti penurunan harga emas dunia dan penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. (HYS/Ant)
?

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Hafit Yudi Suprobo

Advertisement

Bagikan Artikel: